Dengan demikian, manusia dapat memperoleh suatu pengetahuan dengan berpikir, kemudian pengetahuan tersebut menjadikan manusia mampu berkembang dari generasi ke generasi yang semakin lebih baik.Â
Sementara itu, Mehra (2001) mengemukakan bahwa berpikir ialah mencari sesuatu yang belum diketahui dari sesuatu yang telah diketahui."Definisi ini mengindikasikan bahwa aktivitas berpikir baru mungkin akan terjadi jika pikiran seseorang telah mengetahui sesuatu, kemudian sesuatu itu digunakan untuk mengetahui sesuatu yang lain."
Sesuatu yang telah diketahui itu bisa berbentuk suatu ide, data maupun konsep yang kemudian berkembang atau dikembangkan menjadi sesuatu yang diketahui atau bisa juga disebut kesimpulan.
Kedua pengertian tersebut pada dasarnya saling melengkapi."Berpikir merupakan upaya untuk memperoleh pengetahuan, dan melalui pengetahuan tersebut proses berpikir dapat terus berlanjut untuk memperoleh pengetahuan yang baru. Proses itu tidak berhenti selama upaya pencarian pengetahuan terus dilakukan."Â
Suriasumantri (1996) mengungkapkan bahwa berpikir merupakan proses yang membuahkan pengetahuan. Proses berpikir ini merupakan serangkaian proses pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu hingga akhirnya akan sampai pada sebuah kesimpulan berupa pengetahuan.Â
Berpikir mempunyai fase yang berbeda dari yang paling sederhana sampai dengan berpikir sulit, dimulai dari berpikir hanya untuk mengikatkan subjek dan objek hingga berpikir untuk membuat kesimpulan berdasarkan ikatan tersebut.Â
Mehra (2001) menyebutkan bahwa proses berpikir mencakup beberapa hal, di antaranya pembentukan konsep atau gagasan (Conception), pertimbangan (Judgement) serta penalaran atau pemikiran (Reasoning). Jika"seseorang mengatakan bahwa dia sedang berpikir tentang sesuatu, ini mungkin berarti dia sedang membentuk konsep tentang sesuatu atau mempertimbangkan atau memutuskan konsep tersebut.Â
Hal tersebut juga dapat berarti dia sedang berpikir (bernalar) dengan mencari argumentasi berkaitan dengan pertimbangan atau keputusan tersebut."Â
Proses berpikir yang digambarkan pada paragraf sebelumnya membentuk substansi pencapaian kesimpulan. Dalam setiap gambaran terlihat suatu proses (urutan) berpikir tertentu sesuai dengan substansinya. Dewey (1915) mengemukakan bahwa proses berpikir mempunyai suatu urutan yang jelas.Â
Pertama, timbul rasa sulit untuk beradaptasi terhadap alat, rasa sulit mengenal sifat, maupun rasa sulit untuk menerangkan suatu hal yang secara tiba-tiba muncul.Â
Kedua, rasa sulit itu kita definisikan ke dalam suatu permasalahan.Â