Karakter ini terbentuk sejak bawaan lahir. Ia akan memposisikan segala sesuatu sebagai objek yang dengan mudah disingkirkan dengan berbagai cara tak peduli seberapa baik orang tersebut kepadanya. Hingga dapat dikatakan ia ini robot yang terjebak di badan manusia.Â
Cara Mengatasi :
Manusia diciptakan dengan bekal yang sempurna, memiliki bentuk fisik yang mampu menerima rangsangan dan kondisi jiwa yang menggerakkan. Sudah selayaknya, diri ini juga berhak untuk mendapatkan kebahagiaan dengan cara-cara yang positif tanpa merusak mental diri sendiri. Jangan selalu berpura-pura menjadi korban malah nanti jadi korban betulan lho?Â
Dan disaat sudah menjadi korban betulan, sayangnya sudah tidak ada lagi lingkungan atau orang yang memanjakan lagi. Jika ingin dihargai, jangan injak kepala orang lain. Jika ingin dipandang, jadilah warna yang berbeda dan menghidupkan orang lain bukan menghancurkan. Â Mulailah untuk bermeditasi dan menyadarkan diri serta penguatan mental.Â
Apa yang terjadi dimasa lalu, kehidupan yang telah berlalu memang diluar dari kendalimu. Tapi saat ini kamu berhak untuk bertanggung jawab atas kebahagiaanmu sendiri. Tidak harus selalu menuntut untuk dibahagiakan orang lain, karena bahagia itu kita sendiri yang ciptakan. Bahagia itu bukan apa kata orang.Â
Jangan selalu keras memperlakukan diri, memaksakan kehendak diri terhadap orang lain dengan menyalahkan orang lain terus menerus. Tidak akan rendah derajatnya, orang yang bersalah meminta maaf, karena kita sebagai manusia berbekal sifat manusiawi dan besar harapan permohonan maaf akan menemukan solusi untuk kehidupan kelak.Â
Mulailah untuk bermeditasi sebagai penenang diri. Mulailah berbicara dengan diri sendiri, pahami diri sendiri, bagaimana diri ini bahagia tanpa mengorbankan kepentingan dan masalah pribadi orang lain. Disinilah kebahagiaan akan tercapai untuk diri sendri dan orang lain. Sosok diri yang menginspirasi terhadap banyak orang, merasakan dan memberikan solusi untuk perubahan.Â
Bogor, 24 November 2021
Salam,Â
Sri PatmiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H