Mohon tunggu...
YR Passandre
YR Passandre Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

menulis membaca menikmati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Perempuan Dua Mawar

22 Oktober 2020   21:42 Diperbarui: 23 Oktober 2020   19:46 3408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal, aku adalah saksi bagaimana gigihnya Mawar Fatiha melawan ketidakadilan dengan damai. Mawar Fatiha, seperti juga Mawar Sukma adalah pengagum manusia yang paling takut menghadapi kekerasan, yakni Mohamdas Karamchand Gandhi. 

Kedua perempuan itu pejuang yang lembut, yang menolak kekerasan, tapi juga menolak takut terhadap laku ketidakadilan. 

Sebelum demo kemarin, aku dengar sendiri Mawar Fatiha berorasi tentang "keteguhan tanpa kekerasan", bahkan dia mengutip kata-kata Gandhi: "Aku berdiri, namun hatiku tenggelam hingga ke sepatu botku."

Aku masih berdiri tertegun. Mawar Sukma kembali lebih dulu ke kursi. Suara hujan yang makin deras sekonyong-konyong memuakkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun