Kata yang biasa kami dengar setiap jatuh di angka 28 itu
Evoria yang biasa kami lakukan untuk mengkaji kembali
Rutinitas yang biasa kami lakukan agar kami memaknai lebih
Sumpah juga soal bagaimana
Kami artinya bertekad untuk bersatu
Kami artinya bersiap menghadapi apapun
Kami artinya dengan segenap darah dan nafas kami atasnama persatuan
Kami artinya bukan anda
Kami satu kesatuan
Pewaris peradaban pertama
Kami jamak
Kami mengganti orng banyak
Kami bersama sama total
Benarkah kita masih tidak tahu kami
Benarkah kami bukan kita
Lalu siapa kami dan siapa kita
Perhatikan kami mu dan kita mu
Jadilah utuh memaknai, jangan bodoh
Kami menjadi wir menjadi wij menjadi nous
Menjadi kapan memakai itu penting
Sederhana saja tapi konyol kalau tak paham
Jangan bangga dengan kesalahan nampak hebat namun lucu
Kami kita, kita kami sama jamaknya
Kita dipertemukan kembali
Kita bertemu kembali dengan kami
Menjadi tunggal tanpa anda
Hari ini menjadi manunggal tanpa sekat
Menjadi bulat dan utuh
Kami bersama berlari untuk tunggal bukan satu
Kami bertumpah darah satu tanah air indonesia
Kami berbangsa indonesia
Kami berbahasa indonesia
Finalkah?
Bukankah ini final
28 itu 96 tahun telah berlalu
Kami melakukan apa lagi
Haruskah diam bagaimana kita menjadi lagiÂ
Bagaimana dengan tanggungjawab kita
Tanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur
Bisakah?
Kenapa harus
Bukankah kami menjadi alasan kita kuat sampai hari ini
Bukankah kami juga yang mengikat kita
Dan kami jugalah landasan kita bersama sama tanpa kita lagi
Kita menjadi kami yang kuat
Adakah alasan selain itu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI