Tahta adalah kesenangan
Berjalan menindih meludah kepalaÂ
Pindah kesana kemariÂ
Pindah untuk menyelamatkan
Sekaligus kebiasaanÂ
Memaksa dunia menerima
Dipojok bambu sekelompok ibu ibu tua
Mengetahui ketidak tahuan
Merangkai kata indahÂ
Sangat meyakinkanÂ
Penambahan pengurangan wacana hal biasa
Dibelantara sana darah mengering
Bersimbah berserak dipanggang matahari
Dipagari kawat ilalang
Keluhan segelintir memaksa bertanya
Kenapa?
Mereka tanpa busana tanpa prasangka
Berdampingan tanpa kejadian
Sangat biasa. harus jadi masalah
Jangan dilebar lagi
Apa apa diluar sana?
Di dalam jeruji
Kaum pesakitan tertawa renyah
Berkata bagaimana keluar untuk masuk kembali
Ada juga tak ingin kembali. kebanyakan
Di ruang kebebasan
Spanduk terbentang
Hardik caci adalah kebutuhanÂ
Minum makan habis kadang ambil saja lagiÂ
Lupa hak yang terinjak dan sengaja
Ini soal standar. bukan?
Asing dan keterasinganÂ
Laku baik adalah kesepakatan
Kalau tidak
Meyimpang?Â
Diatas kasur. ruang 3x4
Tergeletak manusia yang hilang akal
Seperti sejoli sesama lelaki
Juga sesama wanita
Tak berdaya di sergap budaya
Di kota sekumpulan serpihan
Dan potongan selongsong
Penggalan kepala bertumpuk tindih
Kesenangan atas nama keabadian
Orang orang berkata betulkah semua sudah kembali
Ataukah ini hanya kebiasaan yang diulang
Tetanggaku waras disatu sisi sisi lainnya aku pun tak paham
Ingin aku berlari dari lorong
Menarik napas dalam dan menghempasÂ
Hidup diantara hanya mengundang petaka
Bertumpuk pikiran merubah segala
Adakah dunia tanpa
Adakah dunia ilusi
Adakah dunia yang penuh dawai
Adakah dunia
Lantas apakah ini jugaÂ
Yang terkadang penuh dengan tanya
Tanpa jawaban
Mengikuti dengan sedikit paksaan, kalau tidakÂ
Sepenggal tubuh membengkak
Digerogot belatung
Paruh baya terseokÂ
Diemper jalan mereka hanya bersembunyi
Menyembunyikan kegelapan saat terang benderang
Tabuhan pengingat tak pengaruhÂ
Selusin waktu bergejolak
Menantang standar. Kadang
Ataukah inilah keseimbangan itu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H