Permata hati menarik diri menumbuk berpeluk lesu
Fajar yang sombong kekar membelai bulan sabit dilangit param
Kini aku pertaruhkan hidupmatiku untukmu
Opera ini berlabuh dibawah merpati bisu
Angin sumbang dari balik gitar mengerat bambu
Rembulan menanjak malu ditanah pribumi
Bunga mawar kemana mengadu bintang bulan merana
Unggun mendinginkan tawanan tawa perjaka
Asahan mantera terkesan tabu dan pilu
Adakah goyangan permainan gembira mata umbrela
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!