Mohon tunggu...
parman rudiansah
parman rudiansah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca, tidak suka berisik, dan menulis puisi bagian caraku menafsir tabir

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bahas A

10 September 2024   14:20 Diperbarui: 10 September 2024   14:27 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jeruji dibalik itu hanya sebuah tanda bahaya

Tak ada hukum yang jelas hanya permainan makna

Kita benar benar diperolok oleh suatu yang akan menjadi jerami kembali

Kalau pernah melihat udara menganga diatas aspal hitam

Itulah sejatinya kamu memiliki rasa

Dan kalaulah pernah merasakan panas di sisi lain dari titilmu berdiri

Disanalah kamu akan bertemu dengan pertanyaan tanpa jawaban pasti

Pertanyaan tentang Mu yang nyaris tak berbahasa

Bertuan pada siapa lagi kami setelah Kau pun panggil menemuiMu

Kami hanya meraba

Menebas seberapa kami harus mendaur ulang titik kebobrokan yang sengaja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun