Mohon tunggu...
parman rudiansah
parman rudiansah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca, tidak suka berisik, dan menulis puisi bagian caraku menafsir tabir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ulang

28 Agustus 2024   23:59 Diperbarui: 29 Agustus 2024   00:00 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berharap pegangan memberi ruang kebebasan

Saran Memang berisik bagi yang tak suka

Itu

Lebih baik dari pada mengumpat

Ujaran kebencian

Padahal kita tak pernah tau itu benci atau cinta

Apa itu benci dan cinta ...

Apakah itu sama atau berbeda

Nyatanya bahasanya begitu apa adanya

Merasakan lebih tau dibanding mereka yang tinggal membulak balik tinta

Kita sudah merdeka katanya sambil menghempas kepulan kretek di bibirnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun