Mohon tunggu...
parman rudiansah
parman rudiansah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca, tidak suka berisik, dan menulis puisi bagian caraku menafsir tabir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ulang

28 Agustus 2024   23:59 Diperbarui: 29 Agustus 2024   00:00 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

17 Agustus kemarin

Kita telah lalui bahkan mungkin akan lagi

Pesan sengaja agar dilihat dan direnung ulang

Rakyat memang pemegang kedaulatan

Yang berarti kekuasaan mutlak

Berarti pula bebas menyatakan kepada yang diwakilkan

Wakil sendiri harus sadar diri

Wakil tetap saja bukan pemegang kekuasaan

Wakil hanya menyampaikan tidak lantas menjadi kebenaran penuh

Wakil harus bolakbalik menanya dan menimbang ulang

Pesan sudah disampaikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun