Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mimpi Buruk Bencana Alam Yang Mengerikan di Sukabumi Raya

12 Desember 2024   17:37 Diperbarui: 12 Desember 2024   17:37 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aktivitas pertanian lahan kering, pembukaan lahan, dan pembangunan pemukiman di lereng-lereng pegunungan mengganggu stabilitas tanah. Fenomena ini adalah penyebab utama tanah bergerak dan longsor.

Ketidakteraturan tata guna lahan, kurangnya regulasi yang efektif, dan lemahnya penegakan hukum memperburuk degradasi lingkungan.

Fenomena La Nina dan bencana alam

La Nina meningkatkan intensitas curah hujan, yang menjadi pemicu langsung banjir, longsor, dan tanah bergerak di kawasan rentan seperti Sukabumi.

Rumah dan fasilitas publik yang rusak berat menunjukkan rendahnya kapasitas bangunan untuk bertahan terhadap bencana, kemungkinan karena konstruksi yang tidak sesuai standar tahan bencana.

Tanggungjawab pemerintah

Pemda Sukabumi perlu memperkuat regulasi tata ruang untuk melindungi kawasan pegunungan dan hutan dari eksploitasi berlebihan.

Peningkatan kapasitas mitigasi bencana, termasuk pembangunan infrastruktur tangguh bencana dan rehabilitasi lahan, menjadi prioritas utama.

Memperpanjang status tanggap darurat bencana adalah langkah tepat, tetapi harus diikuti oleh kebijakan jangka panjang untuk mengurangi kerentanan bencana.

Rekomendasi strategis

Penguatan Tata Ruang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun