Kafe dapat menjadi pusat kegiatan mahasiswa atau komunitas lokal, seperti diskusi, pameran seni, atau pelatihan, sehingga menciptakan hubungan yang lebih erat dengan pelanggan.
Inovasi berbasis teknologi
Pemanfaatan aplikasi pemesanan, program loyalitas digital, hingga pemasaran berbasis media sosial dapat membantu kafe mempertahankan pelanggan setia dan menarik pelanggan baru.
Bisnis kafe di Kota Malang berpotensi terus berkembang karena didukung oleh dua faktor utama, yakni populasi mahasiswa yang besar dan statusnya sebagai kota wisata. Namun, pelaku bisnis perlu beradaptasi dengan persaingan yang ketat dan perubahan tren konsumen.
Keberlanjutan bisnis ini sangat bergantung pada kemampuan pelaku usaha untuk menghadirkan inovasi dan menawarkan pengalaman yang tidak dapat ditemukan di tempat lain.
Ekonomi kreatif
Kota Malang memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pusat ekonomi kreatif (ekraf) di Indonesia. Kombinasi faktor-faktor seperti populasi mahasiswa yang besar, keberadaan berbagai komunitas kreatif, serta dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) menjadikannya lingkungan yang ideal untuk mengembangkan sektor ini.
Potensi kota Malang sebagai kota ekonomi kreatif
Dengan 300 ribu mahasiswa dari berbagai daerah, Malang memiliki sumberdaya manusia muda yang kreatif dan terampil.
Perguruan tinggi di Malang, seperti Universitas Brawijaya dan ITN Malang, memiliki program yang relevan dengan ekraf, seperti desain, teknologi informasi, dan seni rupa.
Keragaman sektor ekraf