Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Bisnis Perkafean di Kota Malang, Peluang dan Tantangan

11 Desember 2024   18:49 Diperbarui: 14 Desember 2024   07:22 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kafe Padaswatu di Joyosuko Merjosari, Malang, sebuah kafe di tengah persawahan dan kebun jeruk. (Foto: Parlin Pakpahan)

Bisnis kafe di Kota Malang berpotensi terus berkembang karena didukung oleh dua faktor utama, yakni populasi mahasiswa yang besar dan statusnya sebagai kota wisata. Namun, pelaku bisnis perlu beradaptasi dengan persaingan yang ketat dan perubahan tren konsumen.

Keberlanjutan bisnis ini sangat bergantung pada kemampuan pelaku usaha untuk menghadirkan inovasi dan menawarkan pengalaman yang tidak dapat ditemukan di tempat lain.

Ekonomi kreatif

Kota Malang memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pusat ekonomi kreatif (ekraf) di Indonesia. Kombinasi faktor-faktor seperti populasi mahasiswa yang besar, keberadaan berbagai komunitas kreatif, serta dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) menjadikannya lingkungan yang ideal untuk mengembangkan sektor ini.

Dengan 300 ribu mahasiswa dari berbagai daerah, Malang memiliki sumberdaya manusia muda yang kreatif dan terampil. Perguruan tinggi di Malang, seperti Universitas Brawijaya dan ITN Malang, memiliki program yang relevan dengan ekraf, seperti desain, teknologi informasi, dan seni rupa.

Keragaman sektor ekraf

Kota Malang memiliki potensi di berbagai subsektor ekraf, seperti kuliner, fesyen, seni pertunjukan, film, aplikasi digital, hingga arsitektur. Contoh nyata adalah tumbuhnya bisnis kafe, kerajinan tangan, dan startup digital yang berbasis di Malang.

Destinasi wisata dan budaya

Posisi Malang sebagai kota wisata mendukung ekraf melalui penjualan produk lokal (souvenir), festival budaya, dan seni tradisional. Kajoetangan Heritage dan Ijen Boulevard bisa menjadi pusat ekraf, menarik wisatawan dan warga lokal.

Dukungan infrastruktur dan kebijakan

Pemkot Malang telah mencanangkan program "Kota Ekonomi Kreatif," yang mencakup pelatihan, akses pembiayaan, dan promosi produk kreatif. Pembangunan ruang kreatif, seperti coworking spaces dan pusat pameran, mendorong kolaborasi antar pelaku usaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun