Kota Malang memiliki potensi di berbagai subsektor ekraf, seperti kuliner, fesyen, seni pertunjukan, film, aplikasi digital, hingga arsitektur.
Contoh nyata adalah tumbuhnya bisnis kafe, kerajinan tangan, dan startup digital yang berbasis di Malang.
Destinasi wisata dan budaya
Posisi Malang sebagai kota wisata mendukung ekraf melalui penjualan produk lokal (souvenir), festival budaya, dan seni tradisional.
Kajoetangan Heritage dan Ijen Boulevard bisa menjadi pusat ekraf, menarik wisatawan dan warga lokal.
Dukungan infrastruktur dan kebijakan
Pemkot Malang telah mencanangkan program "Kota Ekonomi Kreatif," yang mencakup pelatihan, akses pembiayaan, dan promosi produk kreatif.
Pembangunan ruang kreatif, seperti coworking spaces dan pusat pameran, mendorong kolaborasi antar pelaku usaha.
Ekraf sebagai sumber pendapatan utama
Ekraf dapat menjadi sumber pendapatan signifikan melalui pajak, penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan usaha kecil-menengah.
Produk ekraf juga memiliki potensi ekspor, seperti kerajinan tangan khas Malang dan produk teknologi.