Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Prabowo dan Distribusi Dokter di Indonesia

15 Oktober 2024   17:29 Diperbarui: 15 Oktober 2024   17:51 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dokter di Indonesia. (Sumber : kompas.com/tren/read).

Infrastruktur dan fasilitas Kesehatan. Ketersediaan fasilitas kesehatan seperti rumahsakit, klinik, dan puskesmas juga mempengaruhi distribusi dokter. 

Daerah dengan infrastruktur kesehatan yang lebih baik cenderung menarik tenaga medis, sementara wilayah dengan fasilitas yang terbatas atau berkualitas rendah kesulitan menarik dokter.

Faktor sosioekonomi dan kualitas hidup. Dokter cenderung memilih untuk bekerja di daerah yang menawarkan fasilitas hidup yang lebih baik, seperti pendidikan, tempat tinggal, dan akses hiburan. Kondisi di wilayah terpencil atau kurang berkembang sering kali dianggap kurang menarik, sehingga dokter enggan bertugas di sana.

Insentif dan kebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah untuk mendorong dokter bekerja di daerah terpencil, seperti melalui program insentif atau kewajiban penugasan, masih belum optimal.

 Beberapa dokter mungkin tidak tertarik karena insentif yang ditawarkan tidak cukup menarik untuk mengkompensasi kesulitan bekerja di daerah yang jauh atau memiliki tantangan lebih besar.

4. Dampak ketimpangan distribusi dokter terhadap kualitas kesehatan

Ketimpangan ini menyebabkan masyarakat di daerah terpencil memiliki akses yang terbatas terhadap layanan kesehatan, yang dapat mengakibatkan keterlambatan penanganan medis, peningkatan angka kesakitan, dan bahkan kematian yang dapat dihindari.

Kualitas kesehatan masyarakat di daerah yang kekurangan dokter bisa jauh lebih rendah dibandingkan dengan di kota besar atau daerah dengan rasio dokter yang lebih tinggi. Hal ini menciptakan ketidaksetaraan dalam layanan kesehatan yang meluas di seluruh negeri.

5. Solusi yang perlu dipertimbangkan

Peningkatan program pendidikan kedokteran. Menambah jumlah fakultas kedokteran bisa membantu, tetapi tidak cukup jika tidak disertai dengan penguatan kurikulum, peningkatan kualitas pendidikan, dan upaya memastikan lulusan dokter bersedia ditempatkan di daerah terpencil.

Insentif untuk penugasan di daerah terpencil. Kebijakan insentif, seperti gaji yang lebih tinggi, fasilitas perumahan, atau pengurangan kewajiban dinas bagi dokter yang bekerja di daerah terpencil, bisa menjadi solusi untuk menarik dokter bekerja di lokasi yang kekurangan tenaga medis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun