Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Lawrence of Arabia dan Arabisasi Middle-East Zaman Now

11 Oktober 2024   18:21 Diperbarui: 11 Oktober 2024   18:33 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Clip art Arabisasi. (Sumber :  Rowman Littlefield via asiatimes.com).

Peran Agama. Faktor agama memainkan peran yang sangat sentral dalam kedua konflik tersebut. Perbedaan mazhab antara Syiah dan Sunni, serta konflik Nasionalisme Israel-Nasionalisme Arab, telah menjadi pemicu utama pertikaian dan membuat upaya perdamaian menjadi sangat sulit.

Keterlibatan kekuatan asing. Baik Amerika Serikat maupun Rusia memiliki kepentingan strategis di kawasan tersebut dan banyak terlibat dalam konflik Iran-Arab dan Israel-Arab Palestina. Keterlibatan kekuatan asing ini semakin memperumit situasi dan mempersulit upaya perdamaian.

Pelajaran dari kisah Lawrence of Arabia

Kisah Lawrence of Arabia mengajarkan bahwa konflik di Timur Tengah memiliki akar yang sangat dalam dan kompleks. Untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan, diperlukan upaya bersama dari semua pihak yang terlibat, termasuk negara-negara di kawasan tersebut dan kekuatan-kekuatan eksternal.

Beberapa pelajaran penting yang dapat kita ambil dari kisah Lawrence antara lain pentingnya memahami konteks Sejarah. Untuk memahami konflik di Timur Tengah, kita perlu memahami sejarah panjang kawasan tersebut, termasuk era kolonialisme, perang-perang regional, dan intervensi kekuatan asing; peran identitas. Identitas nasional, agama, dan suku memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk persepsi dan tindakan individu dan kelompok; keterbatasan kekuatan militer. Kekuatan militer mungkin dapat memenangkan perang, tetapi tidak dapat menjamin perdamaian jangka panjang; pentingnya diplomasi. Diplomasi dan dialog merupakan alat yang tak boleh terputus untuk menyelesaikan konflik dan membangun kepercayaan di antara berbagai pihak.

Kisah Lawrence of Arabia adalah sebuah kisah yang relevan dengan situasi middle-east saat ini. Dengan memahami akar permasalahan yang dihadapi kawasan tersebut, kita dapat lebih baik dalam mencari solusi untuk konflik-konflik yang berkepanjangan dan membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi pengganti.

Masalah Arabisasi

Sebagaimana kita ketahui Arabisasi itu telah meluas dalam perjalanan waktu hingga ke Sudan dan Afrika utara, bahkan hingga ke Indonesia, Pakistan, Malaysia dll, bahkan lagi hingga demo-demo pro Arab-Palestina di banyak negara bagian Amerika serikat dan di Uni Eropa. Caranya salah satu yang terkenal adalah via dunia medsos sekarang dengan upaya menghapus Israel dari muka bumi dan mendiskreditkan blok Barat dan dunia lain yang tak disukainya.

Fenomena Arabisasi memang telah membentuk lanskap sosial, budaya, dan politik Timur Tengah secara signifikan. Namun, untuk memahami kompleksitas konflik yang terjadi di kawasan ini, kita perlu melihat melampaui faktor tunggal ini.

Arabisasi, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, adalah proses penyebaran bahasa Arab, budaya, dan identitas Arab ke wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak berbahasa Arab. 

Proses ini terjadi melalui berbagai cara, termasuk penaklukan militer. Ekspansi Islam pada abad pertengahan membawa bahasa Arab dan budaya Arab ke wilayah-wilayah yang luas; perdagangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun