Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Abah Anton Lawan Terberat dalam Pilkada Kota Malang

7 September 2024   17:25 Diperbarui: 7 September 2024   17:37 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Strategi kampanye yang diajukan oleh Ganis Rumpoko, bakal calon wakil walikota Malang, menunjukkan pendekatan yang inovatif dan adaptif yang berusaha merespons kejenuhan terhadap gaya kampanye konvensional.

Ganis mengusulkan kampanye visual yang menarik; pelibatan kader partai secara aktif; pendekatan langsung ke basis pemilih; Inovasi dari generasi muda.

Meskipun strategi ini menarik, tetap ada tantangan yang perlu diantisipasi. Salah satunya adalah menjaga agar strategi kampanye ini tidak hanya sekadar menjadi gimmick atau visual tanpa substansi yang jelas. Pemilih saat ini semakin cerdas dan kritis, sehingga kampanye visual harus diimbangi dengan visi, misi, dan program kerja yang konkret dan dapat dipercaya.

Selain itu, jika tidak dikelola dengan baik, pendekatan seperti ini juga bisa menimbulkan resistensi dari pemilih yang merasa ruang privatnya terganggu. Oleh karena itu, pendekatan personalisasi kampanye harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan preferensi serta sensitivitas masyarakat.

Pendekatan dan pernyataan Ganis Rumpoko dalam konteks Pilkada Kota Malang 2024, terutama mengingat dia bersama Heri Cahyono hanya didukung oleh satu partai politik - PDI Perjuangan - membuka ruang untuk beberapa interpretasi terkait sikap dan strategi politik mereka.

Sebagai putri dari alm Edi Rumpoko mantan Walikota Batu dengan pasangan Dewanti Rumpoko, juga mantan Walikota Batu, Ganis mungkin merasa memiliki modal politik dan pengalaman yang cukup. Kepercayaan diri ini bisa dipandang sebagai turunan dari pengaruh dan reputasi keluarganya yang sudah dikenal di wilayah Malang Raya, terutama di Batu.

Pengaruh keluarga seringkali memberi keuntungan dalam hal pengenalan nama (name recognition) dan dukungan jaringan politik. Namun, ini juga bisa menjadi pedang bermata dua jika masyarakat memandang kandidat hanya mengandalkan koneksi keluarga tanpa menunjukkan kapasitas pribadi dan visi yang jelas.

Strategi "One-Party Candidate"

Sebagai satu-satunya pasangan calon yang didukung oleh satu partai politik saja, Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko berada dalam posisi unik. Dukungan dari hanya satu partai dapat berarti mesin politik yang lebih fokus dan terorganisir tanpa perlu mengakomodasi kepentingan koalisi yang kompleks.

Namun, ini juga memiliki risiko. Jika hanya mengandalkan dukungan dari satu partai, terutama jika partai tersebut memiliki elektabilitas yang fluktuatif di suatu wilayah, pasangan calon ini harus bekerja lebih keras untuk menarik pemilih independen atau pemilih dari partai-partai lain.

Pernyataan Ganis seperti "jika perlu saya akan menginap di sana" (maksudnya di rumah warga kota Malang) terkesan memandang enteng proses Pilkada. Meskipun maksudnya adalah menunjukkan keseriusan, nada pernyataan ini bisa terlihat terlalu percaya diri atau bahkan terkesan "meremehkan" tantangan dan dinamika Pilkada Kota Malang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun