Kembalinya gerakan aktivis. Dissenting opinion yang memicu kontroversi ini tampaknya telah memberi momentum bagi gerakan mahasiswa dan aktivis yang merasa kondisi politik dan demokrasi di Indonesia sedang mengalami kemunduran. Gerakan ini, meskipun mengingatkan pada masa lalu yang penuh dengan perlawanan terhadap otoritarianisme, sebenarnya juga mengekspresikan ketidakpuasan terhadap kondisi saat ini.
Masa lalu yang kelam. Gerakan ini mungkin terinspirasi oleh pengalaman masa lalu, di mana gerakan mahasiswa dan aktivis memainkan peran penting dalam perubahan politik. Mereka melihat adanya kemiripan situasi, di mana kebebasan berpendapat dan demokrasi tampak terancam oleh kekuasaan yang semakin terkonsentrasi.
4. Legacy Jokowi dan masa depan politik
Pencapaian dan tantangan. Jokowi telah meninggalkan banyak warisan, terutama dalam hal infrastruktur dan reformasi birokrasi. Namun, keberhasilan ini harus dilanjutkan oleh penggantinya agar tetap berkelanjutan. Kekacauan yang muncul sekarang bisa menghambat kelanjutan legacy ini, terutama jika situasi politik menjadi tidak stabil.
Pandangan masa mendatang. Masa depan politik Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana semua pihak, termasuk para hakim konstitusi, politisi, dan masyarakat sipil, menanggapi situasi ini. Jika kekacauan terus berlanjut, bisa jadi warisan Jokowi akan tereduksi, dan perhatian publik akan lebih fokus pada dinamika politik yang tidak menentu.
Secara keseluruhan, situasi politik yang melibatkan MK dan peran Saldi Isra menunjukkan kompleksitas demokrasi di Indonesia. Meski dissenting opinion adalah hal yang wajar dalam proses peradilan, dampaknya dalam konteks politik saat ini dapat memicu berbagai reaksi, baik dari elit politik maupun masyarakat luas. Sementara itu, masa depan warisan Jokowi akan sangat tergantung pada stabilitas politik dan kepemimpinan penggantinya.
Saldi Isra selaku faktor penentu awal sudah berhenti dari ceracaunya. Kini Ketua MK yang barulah yang menjadi  faktor penentu kedua. Dengan goalnya Keputusan MK tentang Parliamentary Threshold dan batas usia calon yang dalam hal ini otomatis menggugurkan Kaesang sebagai Balon Gubernur Jateng. Begitu hendak diluruskan kembali oleh DPR RI, Inilah pemicu bahwa koalisi besar parlemen di Jakarta dituding sebagai pembegal konstitusi dalam Pilkada 2004 ini.
Kelimpungan
Kita tahu PDIP yang semula selaku The Ruling Party, kini kelimpungan sejak ditinggalkan begitu saja oleh kader terbaiknya yi Jokowi. Semua analis tahu Jokowi menghindar dari Megawati yang terkenal otoriter dengan gelar Mak Lampir. Andaikan ia bertahan di PDIP dia tahu persis akan di bawa kemana republik ini. Tapi dengan hengkang dari PDIP pikiran Jokowi yang kompleks yang ingin agar pembangunan dan kepemimpinan di negeri ini berkesinambungan dan bukannya harus kemana sesuai amanat sang ketua partai yang otoriter. Inilah yang tak dipahami para aktivis, akademisi, mahasiswa dan sebagian kecil warga negeri ini.
Dalam konteks politik Indonesia saat ini, faktor pengungkit kedua, yakni peran Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang baru dan keputusan-keputusan penting MK, memang menjadi elemen kunci dalam dinamika politik terkini.
1. Keputusan MK dan dampaknya pada Pilkada 2024