Konteks Politik dan Koalisi
Meskipun ada harapan untuk kabinet profesional, realitas politik menunjukkan bahwa partai politik akan tetap memainkan peran penting dalam susunan kabinet, terutama partai-partai yang berkoalisi dengan Prabowo.
Pernyataan Said menunjukkan PDIP menyadari dinamika koalisi dan kemungkinan negosiasi politik dalam pembentukan kabinet.
Pernyataan Luhut tentang sinkronisasi dengan pemerintahan Jokowi mencerminkan upaya untuk memastikan transisi pemerintahan yang mulus dan kolaboratif, yang penting bagi stabilitas dan kesinambungan kebijakan.
Komunikasi antara pemerintahan Jokowi dan Prabowo juga menunjukkan kesadaran akan pentingnya informasi yang akurat dan koordinasi dalam pengambilan keputusan kebijakan publik.
Pernyataan dari Luhut Binsar Pandjaitan dan Said Abdullah mencerminkan kompleksitas proses pembentukan kabinet di Indonesia. Di satu sisi, ada pengakuan terhadap hak prerogatif presiden dalam menentukan susunan kabinet, sementara di sisi lain, ada harapan agar kabinet terdiri dari profesional yang kompeten untuk memimpin kementerian strategis.
Pernyataan ini juga menunjukkan PDIP, sebagai salah satu partai besar, memiliki harapan terhadap kualitas kabinet, meskipun menyadari pertimbangan politik juga akan mempengaruhi susunan kabinet. Dalam konteks ini, penting bagi Prabowo Subianto untuk menemukan keseimbangan antara keahlian profesional dan representasi politik untuk membentuk pemerintahan yang efektif dan responsif terhadap kebutuhan rakyat.
Selain itu, sinkronisasi antara pemerintahan yang sedang berlangsung dan yang akan datang adalah langkah positif yang dapat mendukung kelancaran transisi dan keberlanjutan kebijakan.
PDIP sebagai Partai Eksternal
Dilihat dari kemarahan PDIP yang belum juga reda hingga saat ini, kita pun bertanya-tanya apakah PDIP via Said Abdullah telah memastikan diri sebagai Partai Eksternal yang mengawasi jalannya pemerintahan dan pembangunan atau masih adakah kemungkinan PDIP bergabung dalam koalisi Indonesia Maju.
Ketegangan politik antara PDIP dan Jokowi-Prabowo sejak Pemilihan Presiden 2019, yang belum sepenuhnya reda, menjadi faktor penting dalam menentukan sikap PDIP terhadap pemerintahan baru. Namun, situasi politik di Indonesia tidaklah selalu linear, sehingga banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan politik PDIP ke depan.