Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menilik Kemungkinan PDIP Masuk KIM

7 Agustus 2024   17:30 Diperbarui: 7 Agustus 2024   17:33 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo-Gibran. (Sumber : Hendri Sukma Indrawan via antaranews.com).

Menilik Kemungkinan PDIP Masuk KIM

Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, belum lama ini menyatakan Prabowo Subianto akan mengumumkan susunan menteri kabinet pada 21 Oktober 2024, sehari setelah pelantikan pada 20 Oktober 2024.

Luhut menekankan pentingnya sinkronisasi antara pemerintahan Jokowi dan Prabowo demi kepentingan bangsa dan negara. Ia menyatakan komunikasi dan berbagi data antara kedua pemerintahan akan terus dilakukan.

Hebatnya respon malah datang terlebih dahulu dari PDIP, yi dari Said Abdullah seorang petinggi PDIP yang menegaskan urusan kabinet adalah hak prerogatif presiden, dan PDIP tidak memiliki preferensi atau penilaian terhadap keputusan presiden terpilih mengenai susunan kabinet.

Said menyatakan keyakinannya Prabowo akan menerapkan zaken kabinet, yaitu kabinet yang diisi oleh kalangan profesional, bukan sekadar utusan partai politik. Hal ini menunjukkan PDIP berharap kabinet Prabowo terdiri dari para ahli yang kompeten di bidangnya, terutama untuk pos-pos kementerian yang strategis seperti Kementerian Keuangan dan Bappenas.

Meskipun ada harapan untuk kabinet profesional, Said mengakui masuknya partai politik dalam kabinet tidak dapat dihindari, terutama partai-partai yang telah mendukung Prabowo.

Pernyataan Said menegaskan pembentukan kabinet merupakan hak prerogatif presiden. Ini menunjukkan PDIP menghormati keputusan Prabowo dalam menyusun kabinetnya.

Dalam praktiknya, meskipun hak prerogatif presiden diakui, pembentukan kabinet sering kali melibatkan kompromi politik, terutama dalam koalisi pemerintahan. Dalam konteks ini, PDIP tampaknya siap untuk melihat keseimbangan antara profesionalisme dan representasi politik.

Said Abdullah menyatakan harapan kabinet Prabowo akan terdiri dari profesional di bidangnya, terutama untuk posisi strategis. Ini mencerminkan keinginan untuk mengutamakan keahlian dan pengalaman dalam pengambilan keputusan pemerintahan.

Dengan menyoroti Kementerian Keuangan dan Bappenas, PDIP menekankan pentingnya kebijakan fiskal dan perencanaan pembangunan yang solid dan berkelanjutan. Ini menandakan perhatian terhadap stabilitas ekonomi dan pembangunan nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun