Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

ICJ dan Sandiwara Keadilan di Den Haag

24 Juli 2024   18:20 Diperbarui: 24 Juli 2024   18:20 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ICJ di Den Haag, Netherland. (Sumber : https://www.opb.org)

Mari kita lihat Perjanjian Sykes-Picot, yaitu perjanjian rahasia antara Inggeris dan Perancis pada tahun 1916 yang membagi wilayah Kekaisaran Ottoman di Timur Tengah menjadi zona pengaruh kolonial.

Perjanjian ini menciptakan batas-batas politik yang tidak sesuai dengan kelompok etnis dan agama yang ada di wilayah tersebut, dan menjadi akar banyak konflik di Timur Tengah modern, termasuk konflik Israel-Arab Palestina.

Deklarasi Balfour (1917)

Deklarasi Balfour adalah pernyataan oleh pemerintah Inggeris yang mendukung pendirian "national home for the Jewish people" di tanah Israel atau lebih banyak diplesetkan sebagai tanah Palestina, yang saat itu merupakan bagian dari Kekaisaran Ottoman.

Deklarasi ini meningkatkan migrasi Yahudi ke tanah Palestina dan memicu ketegangan dengan penduduk Arab eks Mesir dan eks Yordan yang didotong untuk tinggal disana di era Ottoman dan di era Inggeris. Ini adalah salah satu titik awal dari konflik antara komunitas Yahudi dan Arab di wilayah tersebut.

Mandat Inggeris di Palestina

Setelah Perang Dunia I, Liga Bangsa-Bangsa memberikan mandat kepada Inggeris untuk mengelola Palestina, yang kemudian berlangsung hingga 1948.

Inggeris menghadapi tekanan dari kedua belah pihak: Yahudi dan Arab. Inggeris mencoba mengatur batas migrasi dan hak-hak tanah, tetapi ketegangan terus meningkat, berujung pada pemberontakan Arab dan konflik dengan komunitas Yahudi.

Pembagian tanah dan pembentukan Israel

Setelah Perang Dunia II, Inggeris memutuskan untuk menarik diri dari Palestina, dan masalah ini diserahkan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB mengusulkan rencana pembagian Palestina pada tahun 1947, yang diterima oleh Yahudi tetapi ditolak oleh negara-negara Arab.

Israel mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1948, yang segera diserbu oleh negara-negara Arab tetangganya. Konflik ini mengakibatkan banyak orang Arab-Palestina eksodus ke negara-negara sekitar. Itulah fondasi utama dari konflik yang berlanjut hingga hari ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun