Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Paradoks PDIP-Anies dalam Pilkada Jakarta 2024

19 Juni 2024   17:15 Diperbarui: 20 Juni 2024   11:00 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak menutup kemungkinan berkoalisi untuk usung Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2024. (Sumber: Kolase Tribunnews) 

Untuk mengarahkan politik praktis di Indonesia ke arah yang lebih bermartabat dan berorientasi pada kehormatan, bukan sekadar kemenangan dalam kontestasi kekuasaan, diperlukan perubahan mendasar dalam budaya politik, sistem, dan praktik yang ada.

Beberapa langkah yang dapat diambil ke depan ini untuk mencapai tujuan tersebut, antara lain memasukkan pendidikan politik ke dalam kurikulum sekolah untuk membentuk generasi muda yang paham akan pentingnya etika, integritas, dan tanggungjawab dalam politik; mengadakan seminar, workshop, dan diskusi publik yang melibatkan masyarakat luas untuk meningkatkan kesadaran politik yang sehat dan bermartabat; memperketat regulasi mengenai kampanye politik, termasuk pembatasan dana kampanye dan larangan kampanye hitam atau berita palsu; memastikan semua pelanggaran hukum dalam proses pemilu, termasuk korupsi, suap, dan manipulasi suara, ditindak tegas dan adil; 

Mewajibkan partai politik dan kandidat untuk melaporkan sumber dana kampanye dan pengeluarannya secara transparan; mendorong politisi dan partai politik untuk bertanggungjawab atas janji kampanye mereka dan mempertanggungjawabkan kinerja mereka kepada publik; memastikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bekerja secara independen tanpa intervensi politik; mendorong organisasi masyarakat sipil untuk aktif dalam memantau proses pemilu dan mengadvokasi integritas pemilu; mengembangkan dan mempromosikan kode etik bagi politisi dan partai politik yang menekankan pada integritas, kejujuran, dan kepedulian terhadap kepentingan publik; 

Memberikan penghargaan atau pengakuan kepada politisi dan partai yang menunjukkan komitmen terhadap etika dan integritas dalam berpolitik; mendorong partai politik untuk lebih demokratis dalam proses pengambilan keputusan dan pemilihan kandidat; mengembangkan sistem kaderisasi yang berbasis pada kemampuan dan integritas, bukan sekadar loyalitas atau hubungan personal; mendorong masyarakat untuk lebih aktif terlibat dalam proses politik, termasuk memberikan suara dalam pemilu, berpartisipasi dalam diskusi publik, dan mengawasi kinerja pejabat terpilih; 

Melaksanakan program pendidikan pemilih untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya memilih berdasarkan visi dan integritas kandidat, bukan sekadar popularitas atau janji manis; memastikan media massa berperan sebagai pengawas yang objektif dan independen, memberikan informasi yang akurat dan seimbang; melaksanakan kampanye melawan berita palsu dan disinformasi yang bisa merusak proses politik yang sehat.

Joyogrand, Malang, Wed', June 19, 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun