Kota Malang memiliki cukup banyak lahan yang berpotensi untuk dijadikan lahan pertanian perkotaan, seperti pekarangan rumah. Banyak rumah di Malang memiliki pekarangan yang cukup luas untuk ditanami berbagai jenis tanaman; lahan kosong. Meski tak banyak, terdapat sejumlah lahan kosong di perkotaan yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian perkotaan; atap bangunan. Atap bangunan dapat digunakan untuk pertanian vertikultur, seperti menanam sayuran dan tanaman hias.
3. Komunitas dan masyarakat
Warga kota Malang memiliki antusiasme yang tinggi terhadap pertanian perkotaan, terbukti dengan banyaknya komunitas dan kelompok tani yang bergerak di bidang ini. Mereka juga memiliki kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mengkonsumsi makanan yang sehat.
4. Dukungan pariwisata
Pertanian perkotaan dapat menjadi daya tarik wisata baru di kota Malang. Wisatawan dapat belajar tentang pertanian perkotaan dan membeli hasil panen segar langsung dari petani. Hal ini dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat dan ekonomi lokal.
5. Menghambat laju perkembangan perkotaan yang tak terarah
Pertanian perkotaan dapat membantu menghambat laju perkembangan perkotaan yang tak terarah dengan cara memanfaatkan lahan kosong. Pertanian perkotaan dapat memanfaatkan lahan kosong di perkotaan dan mencegahnya menjadi tempat kumuh; meningkatkan ruang hijau. Pertanian perkotaan dapat meningkatkan ruang hijau di perkotaan dan membantu mengurangi polusi udara; menciptakan lapangan pekerjaan. Pertanian perkotaan dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah kumuh.
Jalan ke Roma tidaklah selalu mulus sebagaimana pengalaman Marcopolo dulu dalam "Silk and Road". Pengembangan pertanian di kota Malang pastilah akan menghadapi serangkaian tantangan yang perlu diatasi, seperti akses terhadap air. Ketersediaan air bersih yang aman dan berkelanjutan sangat penting untuk pertanian perkotaan; Modal awal untuk membangun dan mengoperasikan sistem pertanian perkotaan bisa menjadi kendala bagi sejumlah warga; diperlukan pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mengelola sistem pertanian perkotaan secara efektif dan berkelanjutan. Pemerintah, komunitas, dan sektor swasta perlu bekerjasama untuk mengatasi tantangan ini.
Sejauh pemerintah pusat dapat memfasilitasi Kota Malang sebagai "pilot project" pengembangan pertanian perkotaan hingga kelak meraih sukses, maka ini tentu akan berdampak positif terhadap penerapan pertanian perkotaan di Indonesia dan memberikan manfaat bagi lingkungan, ekonomi, dan masyarakat luas.
Beberapa tips untuk menerapkan pertanian perkotaan di Indonesia
Gunakan lahan yang tersedia secara kreatif. Lahan yang tidak terpakai seperti atap, teras, dan halaman belakang dapat dimanfaatkan untuk pertanian perkotaan; terapkan sistem pertanian yang hemat ruang. Sistem vertikal dan hidroponik dapat membantu memaksimalkan penggunaan lahan yang terbatas; gunakan teknologi yang tepat. Teknologi seperti irigasi tetes dan sensor dapat membantu mengoptimalkan penggunaan air dan pupuk; bangun komunitas dan kerjasama. Bekerjasamalah dengan komunitas lokal, pemerintah, dan sektor swasta untuk mengembangkan dan mendukung pertanian perkotaan; tingkatkan edukasi dan pelatihan. Edukasi dan pelatihan pertanian perkotaan sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat.