Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Green Jobs dan Pengembangan Pertanian Perkotaan di Indonesia

10 Juni 2024   14:42 Diperbarui: 10 Juni 2024   14:44 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Malang memiliki cukup banyak lahan yang berpotensi untuk dijadikan lahan pertanian perkotaan, seperti pekarangan rumah. Banyak rumah di Malang memiliki pekarangan yang cukup luas untuk ditanami berbagai jenis tanaman; lahan kosong. Meski tak banyak, terdapat sejumlah lahan kosong di perkotaan yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian perkotaan; atap bangunan. Atap bangunan dapat digunakan untuk pertanian vertikultur, seperti menanam sayuran dan tanaman hias.

3. Komunitas dan masyarakat

Warga kota Malang memiliki antusiasme yang tinggi terhadap pertanian perkotaan, terbukti dengan banyaknya komunitas dan kelompok tani yang bergerak di bidang ini. Mereka juga memiliki kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mengkonsumsi makanan yang sehat.

4. Dukungan pariwisata

Pertanian perkotaan dapat menjadi daya tarik wisata baru di kota Malang. Wisatawan dapat belajar tentang pertanian perkotaan dan membeli hasil panen segar langsung dari petani. Hal ini dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat dan ekonomi lokal.

5. Menghambat laju perkembangan perkotaan yang tak terarah

Pertanian perkotaan dapat membantu menghambat laju perkembangan perkotaan yang tak terarah dengan cara memanfaatkan lahan kosong. Pertanian perkotaan dapat memanfaatkan lahan kosong di perkotaan dan mencegahnya menjadi tempat kumuh; meningkatkan ruang hijau. Pertanian perkotaan dapat meningkatkan ruang hijau di perkotaan dan membantu mengurangi polusi udara; menciptakan lapangan pekerjaan. Pertanian perkotaan dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah kumuh.

Jalan ke Roma tidaklah selalu mulus sebagaimana pengalaman Marcopolo dulu dalam "Silk and Road". Pengembangan pertanian di kota Malang pastilah akan menghadapi serangkaian tantangan yang perlu diatasi, seperti akses terhadap air. Ketersediaan air bersih yang aman dan berkelanjutan sangat penting untuk pertanian perkotaan; Modal awal untuk membangun dan mengoperasikan sistem pertanian perkotaan bisa menjadi kendala bagi sejumlah warga; diperlukan pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mengelola sistem pertanian perkotaan secara efektif dan berkelanjutan. Pemerintah, komunitas, dan sektor swasta perlu bekerjasama untuk mengatasi tantangan ini.

Sejauh pemerintah pusat dapat memfasilitasi Kota Malang sebagai "pilot project" pengembangan pertanian perkotaan hingga kelak meraih sukses, maka ini tentu akan berdampak positif terhadap penerapan pertanian perkotaan di Indonesia dan memberikan manfaat bagi lingkungan, ekonomi, dan masyarakat luas.

Beberapa tips untuk menerapkan pertanian perkotaan di Indonesia

Gunakan lahan yang tersedia secara kreatif. Lahan yang tidak terpakai seperti atap, teras, dan halaman belakang dapat dimanfaatkan untuk pertanian perkotaan; terapkan sistem pertanian yang hemat ruang. Sistem vertikal dan hidroponik dapat membantu memaksimalkan penggunaan lahan yang terbatas; gunakan teknologi yang tepat. Teknologi seperti irigasi tetes dan sensor dapat membantu mengoptimalkan penggunaan air dan pupuk; bangun komunitas dan kerjasama. Bekerjasamalah dengan komunitas lokal, pemerintah, dan sektor swasta untuk mengembangkan dan mendukung pertanian perkotaan; tingkatkan edukasi dan pelatihan. Edukasi dan pelatihan pertanian perkotaan sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun