Mendukung dan mempromosikan daerah-daerah yang telah sukses menjadikan Sorgum sebagai makanan pokok, seperti Sumba dan Banyuwangi. Hal ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk mengikuti.
2. Pengembangan Varietas dan Teknologi
Mendukung penelitian dan pengembangan varietas Sorgum yang lebih unggul, tahan hama penyakit, dan sesuai dengan kondisi agroklimat di Indonesia.
Memfasilitasi transfer teknologi budidaya dan pengolahan Sorgum kepada petani. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan, demonstrasi, dan penyebaran informasi.
3. Dukungan Infrastruktur dan Kelembagaan
Membangun infrastruktur seperti gudang penyimpanan, pengolahan, dan distribusi Sorgum untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasok.
Memperkuat kelembagaan petani dan pelaku usaha Sorgum untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha. Hal ini dapat dilakukan melalui pembentukan koperasi, kelompok tani, dan fasilitasi akses permodalan.
4. Kebijakan dan Insentif
Merumuskan kebijakan yang mendukung pengembangan Sorgum, seperti insentif bagi petani yang menanam Sorgum, subsidi harga, dan kemudahan akses pasar.
Memberikan insentif kepada petani dan pelaku usaha Sorgum untuk meningkatkan minat dan partisipasi mereka dalam pengembangan Sorgum. Hal ini dapat berupa bantuan modal, pelatihan, dan akses pasar.
5. Kolaborasi dan Kemitraan