Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sorgum Sebagai Pangan Alternatif dan Kulineran Wisata

24 Mei 2024   17:19 Diperbarui: 24 Mei 2024   17:27 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendukung dan mempromosikan daerah-daerah yang telah sukses menjadikan Sorgum sebagai makanan pokok, seperti Sumba dan Banyuwangi. Hal ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk mengikuti.

2. Pengembangan Varietas dan Teknologi

Mendukung penelitian dan pengembangan varietas Sorgum yang lebih unggul, tahan hama penyakit, dan sesuai dengan kondisi agroklimat di Indonesia.

Memfasilitasi transfer teknologi budidaya dan pengolahan Sorgum kepada petani. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan, demonstrasi, dan penyebaran informasi.

3. Dukungan Infrastruktur dan Kelembagaan

Membangun infrastruktur seperti gudang penyimpanan, pengolahan, dan distribusi Sorgum untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasok.

Memperkuat kelembagaan petani dan pelaku usaha Sorgum untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha. Hal ini dapat dilakukan melalui pembentukan koperasi, kelompok tani, dan fasilitasi akses permodalan.

4. Kebijakan dan Insentif

Merumuskan kebijakan yang mendukung pengembangan Sorgum, seperti insentif bagi petani yang menanam Sorgum, subsidi harga, dan kemudahan akses pasar.

Memberikan insentif kepada petani dan pelaku usaha Sorgum untuk meningkatkan minat dan partisipasi mereka dalam pengembangan Sorgum. Hal ini dapat berupa bantuan modal, pelatihan, dan akses pasar.

5. Kolaborasi dan Kemitraan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun