Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Rumah Kontainer yang Murah Tapi Nyaman Bagi Generasi Now

6 Mei 2024   15:34 Diperbarui: 6 Mei 2024   15:54 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah nyaman dari Kontainer bekas. Foto: id.quora.com

Rumah Kontainer yang Murah Tapi Nyaman Bagi Generasi Now

Di tengah semakin menggilanya harga rumah tinggal di kota-kota besar yang dikembangkan oleh developer entah siapapun itu, generasi now sepertinya semakin kecil peluangnya untuk menjadi orang kaya pada interval 40-an.dan milyarder mapan pada interval 60-70-an.

Generasi penerus masa kini adalah generasi yang harus berlari sepanjang hidupnya berkejar-kejaran dengan beaya hidup yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, termasuk angsuran kredit untuk rumah tinggalnya entah dimanapun itu.

Rumah kontainer adalah pilihan satu-satunya yang tersisa, selain membeli sepetak tanah yang relatif murah di pinggiran kota untuk kelak dibangun secara swadaya menjadi rumah tinggal yang representatif baginya.

Rumah kontainer adalah struktur tempat tinggal yang dibangun menggunakan kontainer bekas yang terbuat dari logam. Kontainer ini berukuran standar, umumnya 20 kaki atau 40 kaki panjangnya, lalu dimodifikasi dan diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan rumah tinggal dengan penambahan elemen-elemen seperti pintu, jendela, insulasi, dan sistem listrik dan plumbing.

Plus-Minus

Kelebihan rumah kontainer: 1). Rumah kontainer bisa menjadi solusi perumahan yang lebih terjangkau dibandingkan rumah konvensional, karena bahan bakunya (kontainer bekas) umumnya lebih murah; 2). Karena bentuk dan struktur kontainer sudah standar, konstruksi rumah kontainer biasanya lebih cepat dibandingkan rumah tradisional; 3). Dengan menggunakan kontainer bekas, konsep ini mengurangi limbah dan dapat dianggap sebagai bentuk daur ulang; 4). Kontainer dapat disusun dan diatur dalam berbagai konfigurasi, sehingga desainnya bisa sangat bervariasi dan kreatif. Karena terbuat dari kontainer, rumah ini lebih mudah dipindahkan atau dikirim ke lokasi lain.

Kekurangan rumah kontainer : 1). Kontainer terbuat dari bahan logam, yang berarti memiliki sifat termal yang kurang baik. Ini memerlukan insulasi tambahan untuk menjaga suhu di dalam tetap nyaman; 2). Beberapa daerah memiliki peraturan yang lebih ketat terkait dengan bangunan yang terbuat dari kontainer, sehingga perizinan bisa menjadi tantangan; 3). Kontainer yang digunakan harus dalam kondisi baik dan harus dilindungi dari korosi untuk menjamin ketahanan jangka panjang. Dibutuhkan modifikasi yang signifikan untuk mengubah kontainer bekas menjadi rumah yang nyaman untuk ditinggali.

Harga kontainer bekas

Harga kontainer bekas bervariasi berdasarkan berbagai faktor, seperti kondisi kontainer, ukuran, lokasi, dan pasokan/demand.

Di Jakarta, kontainer bekas berukuran 20 kaki biasanya berkisar antara Rp 25 juta hingga Rp 40 juta, tergantung pada kondisi dan usia kontainer.

Kontainer 40 kaki biasanya lebih mahal, dengan kisaran harga antara Rp 35 juta hingga Rp 55 juta. Lagi-lagi, harga dapat bervariasi berdasarkan kondisi, modifikasi, atau sertifikasi.

Di AS, kontainer bekas ukuran 20 kaki dipatok dengan harga antara US $ 1.500 hingga US $ 3.000 dolar (sekitar Rp 22 juta hingga Rp 44 juta), tergantung pada kondisi dan lokasi, sedangkan kontainer 40 kaki berkisar antara US $ 2.500 hingga US $ 4.500 (sekitar Rp 37 juta hingga Rp 66 juta).

Faktor yang mempengaruhi harga kontainer

Kontainer yang masih dalam kondisi baik, tanpa kerusakan struktural atau korosi, cenderung lebih mahal.

Kontainer berukuran 40 kaki biasanya lebih mahal dibandingkan 20 kaki. Jenis kontainer seperti kontainer reefer (pendingin) atau kontainer tangki harganya jauh lebih tinggi.

Di daerah dengan pasokan kontainer yang lebih tinggi seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan Makassar, harganya lebih rendah. Lain halnya di daerah yang pasokannya terbatas, harga bisa lebih tinggi.

Kontainer yang telah dimodifikasi atau disertifikasi untuk keperluan tertentu (seperti pengiriman barang berbahaya) memiliki harga yang lebih tinggi.

Solusi

Rumah kontainer bisa menjadi solusi yang menarik untuk masalah perumahan di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar, terutama mengingat semakin terbatasnya lahan dan tingginya biaya pembangunan rumah konvensional.

Rumah kontainer bisa lebih murah dibandingkan pembangunan rumah konvensional, karena bahan baku yang lebih sederhana dan konstruksi yang lebih cepat.

Dengan desain modular dan fleksibilitas penataan, rumah kontainer bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan lahan yang terbatas atau tidak terpakai.

Rumah kontainer dapat dibangun lebih cepat dibandingkan rumah konvensional, dan cocok untuk kota-kota dengan kebutuhan perumahan yang mendesak.

Desain modular memungkinkan variasi dalam bentuk dan ukuran, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan kota-kota besar.

Popularitas

Kurangnya popularitas rumah kontainer di Jakarta dan Surabaya, meskipun ada beberapa perusahaan yang menawarkannya, bisa disebabkan oleh berbagai faktor :

1. Harga yang masih tinggi

Meskipun rumah kontainer sering dianggap sebagai alternatif perumahan yang lebih murah, biaya akhir untuk memiliki dan mendirikan rumah kontainer bisa lebih tinggi daripada yang diharapkan. Biaya dimaksud antara lain mencakup penambahan pintu, jendela, insulasi, dan lainnya dapat meningkatkan biaya; pengiriman dan pemasangan kontainer ke lokasi tertentu juga memiliki biaya tambahan; memperoleh izin dan memenuhi persyaratan lokal juga memerlukan biaya yang tidak diharapkan.

2. Kurangnya pemahaman dan persepsi masyarakat

Masyarakat masih memiliki persepsi yang negatif atau kurang memahami potensi rumah kontainer.

Aspek-aspek yang dapat mempengaruhi persepsi masyarakat antara lain adanya anggapan kontainer adalah barang industri, dan bukan sesuatu yang cocok untuk tempat tinggal; rumah kontainer tidak terlihat seperti rumah konvensional, dan sejumlah orang merasa estetika dan kenyamanannya belum sesuai dengan harapan; rumah kontainer dianggap kurang bergengsi atau tidak memenuhi harapan sosial tertentu.

3. Kurangnya promosi dan edukasi

Jika rumah kontainer belum dipromosikan atau disosialisasikan optimal kepada masyarakat, maka orang tidak akan pernah menyadari keunggulan dan fleksibilitas yang ditawarkan. Kampanye edukasi yang efektif dan contoh konkret dari rumah kontainer yang sukses dapat membantu meningkatkan minat masyarakat.

4. Tantangan iklim dan teknis

Indonesia beriklim tropis dengan kelembaban tinggi, yang memerlukan insulasi dan ventilasi yang baik. Jika rumah kontainer tidak dirancang dengan benar untuk kondisi ini, hal tsb dapat mengurangi minat masyarakat.

5. Tantangan regulasi dan infrastruktur

Beberapa daerah memiliki regulasi yang lebih ketat terkait dengan konstruksi bangunan, dan persyaratan ini dapat membuat pembangunan rumah kontainer lebih rumit. Infrastruktur yang tidak mendukung juga bisa menjadi hambatan.

Upaya meningkatkan popularitas rumah kontainer

Untuk meningkatkan popularitas rumah kontainer, beberapa langkah yang bisa dilakukan meliputi antara lain informasi tentang manfaat rumah kontainer dan adanya penjelasan gamblang bahwa rumah kontainer adalah solusi rumah tinggal yang efektif dan ramah lingkungan; menampilkan contoh rumah kontainer yang telah berhasil dan diakui oleh masyarakat; mengembangkan desain yang sesuai dengan budaya dan kebutuhan lokal, serta memastikan mereka nyaman dan estetis; jika harga masih menjadi hambatan, carilah cara untuk menurunkan biaya yang dalam hal ini dapat membantu menarik minat masyarakat.

Dengan pendekatan yang tepat, rumah kontainer dapat menjadi solusi perumahan yang layak dan menarik bagi masyarakat di kota-kota besar di Indonesia.

Fleksibilitas rumah kontainer

Besaran rumah kontainer tidak harus disesuaikan secara kaku dengan tipe-tipe properti perumahan yang umum seperti tipe 36, tipe 45, atau tipe 120, tetapi konsep ini dapat diadaptasi untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan ukuran properti.

Salah satu keunggulan utama rumah kontainer adalah fleksibilitas dalam hal ukuran dan desain. Kontainer standar memiliki ukuran yang tetap, umumnya 20 kaki atau 40 kaki, tetapi dapat disusun atau dipotong untuk menciptakan ruang yang lebih besar atau lebih kecil. Karenanya, rumah kontainer dapat dirancang dengan berbagai konfigurasi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik.

Jika diperlukan ruang yang lebih besar, beberapa kontainer dapat digabungkan atau disusun secara horizontal atau vertikal, misalnya dua kontainer 20 kaki dapat menghasilkan rumah dengan ukuran mirip dengan tipe 36 (sekitar 36 meter persegi); dua kontainer 40 Kaki dapat menghasilkan rumah dengan ukuran mendekati tipe 72 (sekitar 72 meter persegi).

Menggabungkan lebih banyak kontainer. Ini dapat menciptakan rumah dengan ukuran yang jauh lebih besar, mendekati atau melebihi tipe 120, tergantung pada jumlah dan konfigurasi kontainer.

Mengadaptasi rumah kontainer agar sesuai dengan tipe properti perumahan umum seperti tipe 36, 45, atau 120 bisa membantu dalam hal persepsi masyarakat dan perizinan. Jika orang-orang lebih terbiasa dengan tipe-tipe tsb, mereka mungkin lebih nyaman dengan rumah kontainer yang memiliki dimensi yang serupa.

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan antara lain ukuran rumah kontainer harus disesuaikan dengan ukuran lahan yang tersedia. Kontainer yang lebih panjang tentu memerlukan lahan yang lebih luas atau lebih panjang.

Jika rumah kontainer digunakan sebagai tempat tinggal utama, maka desain dan ukuran perlu memperhitungkan kebutuhan keluarga. Namun, jika digunakan untuk tujuan komersial atau tambahan, ukuran dan desain dapat lebih fleksibel.

Harga di pasaran

Harga pasaran rumah kontainer di Jakarta dan AS bervariasi berdasarkan sejumlah faktor, termasuk ukuran kontainer, kondisi, tingkat modifikasi, lokasi, dan penyedia rumah kontainer.

Rumah kontainer kecil (satu kontainer 20 Kaki). Harga rata-rata: sekitar Rp 100 juta hingga Rp 150 juta. Ini biasanya mencakup modifikasi dasar seperti pintu, jendela, insulasi, sistem listrik, dan plumbing.

Rumah kontainer ukuran sedang (dua kontainer 20 kaki atau satu kontainer 40 kaki). Harga rata-rata sekitar Rp 150 juta hingga Rp 250 juta. Ini dapat mencakup ruang tambahan atau modifikasi lebih lanjut seperti dapur dan kamar mandi lengkap.

Rumah kontainer ukuran besar (lebih dari dua kontainer atau kombinasi kontainer 40 kaki). Harga rata-rata: sekitar Rp 250 juta hingga Rp 500 juta. Rumah kontainer ini biasanya memiliki beberapa ruangan dan fitur tambahan, seperti balkon atau atap tambahan.

Harga rumah kontainer di AS. Rumah kontainer kecil (satu kontainer 20 kaki) harga rata-rata sekitar US $ 20.000 hingga US $ 50.000 (sekitar Rp 300 juta hingga Rp 750 juta). Harga ini biasanya mencakup modifikasi dasar untuk tempat tinggal.

Rumah kontainer ukuran sedang (dua kontainer 20 kaki atau satu kontainer 40 Kaki). Harga rata-rata sekitar US $ 50.000 hingga US $ 100.000 (sekitar Rp 750 juta hingga Rp 1,5 miliar). Ini mencakup lebih banyak modifikasi dan penyesuaian untuk kenyamanan.

Rumah kontainer ukuran besar (lebih dari dua kontainer atau kombinasi kontainer 40 kaki). Harga rata-rata sekitar US $ 100.000 hingga US $ 250.000 (sekitar Rp 1,5 miliar hingga Rp 3,75 miliar). Rumah container seperti ini biasanya memiliki desain yang lebih kompleks dan fasilitas yang lebih lengkap.

Faktor yang mempengaruhi harga

Semakin banyak modifikasi dan fasilitas yang disertakan (seperti dapur lengkap, kamar mandi, dan sistem HVAC), semakin mahal harganya.

Biaya transportasi dan pemasangan dapat bervariasi tergantung lokasi rumah kontainer dan infrastruktur yang diperlukan.

Desain yang lebih unik atau kustomisasi tertentu dapat meningkatkan biaya.

Biaya untuk memperoleh izin dan memenuhi persyaratan lokal juga dapat mempengaruhi harga akhir.

Tip terbaik membuat rumah sendiri dari kontainer bekas

Membangun rumah dari kontainer bekas bisa menjadi proyek yang menarik dan kreatif. Untuk memastikan proyek berjalan lancar dan hasil akhirnya sesuai dengan harapan, berikut adalah tips terbaik untuk membuat rumah sendiri dari kontainer bekas :

1. Perencanaan dan desain

Pahami berapa banyak ruang yang dibutuhkan, dan tentukan apakah akan menggunakan satu kontainer atau beberapa kontainer.

Sebelum memulai konstruksi, buatlah desain yang jelas dan rinci, termasuk penempatan pintu, jendela, kamar mandi, dapur, dan lainnya.

Perhatikan orientasi kontainer untuk memaksimalkan pencahayaan alami dan ventilasi.

2. Pilih kontainer dengan hati-hati

Pilih kontainer yang masih dalam kondisi baik, tanpa kerusakan struktural atau korosi yang signifikan.

Pastikan kontainer memenuhi standar keselamatan dan tidak mengandung bahan berbahaya.

3. Lakukan modifikasi dengan benar

Kontainer adalah logam, jadi pastikan insulasi yang baik untuk menjaga suhu yang nyaman dan mengurangi kebisingan.

Selain insulasi, ventilasi yang baik juga penting, terutama di daerah yang beriklim tropis seperti Indonesia.

Jika perlu membuat pintu atau jendela, pastikan pemotongan dilakukan dengan aman dan struktur kontainer tetap kuat.

4. Perhatikan sistem mekanikal dan elektrikal

Pastikan instalasi listrik dilakukan oleh profesional berlisensi untuk menghindari masalah keamanan.

Rancang sistem plumbing yang efisien dan sesuai dengan peraturan lokal.

Untuk menjaga kenyamanan, pastikan Sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) dirancang dengan baik.

5. Pertimbangkan regulasi dan perizinan

Setiap daerah memiliki aturan dan regulasi berbeda terkait konstruksi rumah kontainer. Pastikan untuk mematuhi semua peraturan yang berlaku.

Sebelum memulai konstruksi, pastikan memiliki semua izin yang diperlukan dari otoritas setempat.

6. Bekerja dengan profesional

Jika bekerja dengan kontraktor, pilih yang memiliki pengalaman dalam proyek rumah kontainer.

Jika desainnya kompleks, pertimbangkan untuk menggunakan jasa arsitek atau desainer untuk memastikan hasil akhir sesuai dengan visi.

7. Perencanaan biaya dan waktu

Selain biaya kontainer, pertimbangkan biaya modifikasi, transportasi, dan tenaga kerja.

Proyek ini lebih cepat dari konstruksi konvensional, tetapi tetap butuh waktu untuk modifikasi dan instalasi.

8. Berpikir jangka panjang

Rancanglah rumah kontainer dengan fleksibilitas untuk perubahan di masa yad. Pastikan struktur bangunan tahan lama dan terawat dengan baik untuk jangka panjang.

Itulah sekadar panduan untuk membangun rumah kontainer bekas yang aman, nyaman, dan sesuai dengan kebutuhan.

Joyogrand, Malang, Mon', May 06, 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun