Dengan desain modular dan fleksibilitas penataan, rumah kontainer bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan lahan yang terbatas atau tidak terpakai.
Rumah kontainer dapat dibangun lebih cepat dibandingkan rumah konvensional, dan cocok untuk kota-kota dengan kebutuhan perumahan yang mendesak.
Desain modular memungkinkan variasi dalam bentuk dan ukuran, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan kota-kota besar.
Popularitas
Kurangnya popularitas rumah kontainer di Jakarta dan Surabaya, meskipun ada beberapa perusahaan yang menawarkannya, bisa disebabkan oleh berbagai faktor :
1. Harga yang masih tinggi
Meskipun rumah kontainer sering dianggap sebagai alternatif perumahan yang lebih murah, biaya akhir untuk memiliki dan mendirikan rumah kontainer bisa lebih tinggi daripada yang diharapkan. Biaya dimaksud antara lain mencakup penambahan pintu, jendela, insulasi, dan lainnya dapat meningkatkan biaya; pengiriman dan pemasangan kontainer ke lokasi tertentu juga memiliki biaya tambahan; memperoleh izin dan memenuhi persyaratan lokal juga memerlukan biaya yang tidak diharapkan.
2. Kurangnya pemahaman dan persepsi masyarakat
Masyarakat masih memiliki persepsi yang negatif atau kurang memahami potensi rumah kontainer.
Aspek-aspek yang dapat mempengaruhi persepsi masyarakat antara lain adanya anggapan kontainer adalah barang industri, dan bukan sesuatu yang cocok untuk tempat tinggal; rumah kontainer tidak terlihat seperti rumah konvensional, dan sejumlah orang merasa estetika dan kenyamanannya belum sesuai dengan harapan; rumah kontainer dianggap kurang bergengsi atau tidak memenuhi harapan sosial tertentu.
3. Kurangnya promosi dan edukasi