Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Menelisik Kecenderungan Bunuh Diri Dokter Spesialis

24 April 2024   16:57 Diperbarui: 29 April 2024   19:17 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Beban Kerja Tinggi dan Tuntutan Pekerjaan

Program studi tsb mungkin memiliki beban kerja yang lebih tinggi dan tuntutan pekerjaan yang lebih berat dibandingkan dengan program studi lain. Hal ini dapat menyebabkan stres, kelelahan, dan burnout, yang merupakan faktor risiko depresi.

2. Sifat Pekerjaan

Pekerjaan di beberapa program studi tsb mungkin lebih stresful dan traumatis dibandingkan dengan program studi lain.

Contohnya, dokter bedah plastik sering menangani pasien dengan kondisi yang kompleks dan berisiko tinggi, dan dokter anak mungkin harus menangani pasien yang mengalami kondisi kritis atau meninggal dunia.

Paparan stres dan trauma ini dapat meningkatkan risiko depresi dan gangguan kesehatan mental lainnya.

Stress Berat. Foto : Pict Twitter via id.quora.com
Stress Berat. Foto : Pict Twitter via id.quora.com

3. Budaya Program Studi

Budaya atau lingkungan di beberapa program studi tsb mungkin kurang suportif dan lebih kompetitif. Hal ini dapat membuat PPDS merasa tertekan dan terisolasi, yang dapat meningkatkan risiko depresi.

4. Faktor Seleksi

Ada kemungkinan bahwa program studi dengan proporsi depresi yang lebih tinggi memiliki proses seleksi yang lebih ketat, sehingga menarik pelamar yang lebih rentan terhadap depresi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun