1. Beban Kerja Tinggi dan Tuntutan Pekerjaan
Program studi tsb mungkin memiliki beban kerja yang lebih tinggi dan tuntutan pekerjaan yang lebih berat dibandingkan dengan program studi lain. Hal ini dapat menyebabkan stres, kelelahan, dan burnout, yang merupakan faktor risiko depresi.
2. Sifat Pekerjaan
Pekerjaan di beberapa program studi tsb mungkin lebih stresful dan traumatis dibandingkan dengan program studi lain.
Contohnya, dokter bedah plastik sering menangani pasien dengan kondisi yang kompleks dan berisiko tinggi, dan dokter anak mungkin harus menangani pasien yang mengalami kondisi kritis atau meninggal dunia.
Paparan stres dan trauma ini dapat meningkatkan risiko depresi dan gangguan kesehatan mental lainnya.
3. Budaya Program Studi
Budaya atau lingkungan di beberapa program studi tsb mungkin kurang suportif dan lebih kompetitif. Hal ini dapat membuat PPDS merasa tertekan dan terisolasi, yang dapat meningkatkan risiko depresi.
4. Faktor Seleksi
Ada kemungkinan bahwa program studi dengan proporsi depresi yang lebih tinggi memiliki proses seleksi yang lebih ketat, sehingga menarik pelamar yang lebih rentan terhadap depresi.