Pihak yang bersaing dalam Pilpres sering kali berada di bawah tekanan dari pendukung mereka untuk menang. Tekanan ini bisa datang dari berbagai pihak, termasuk partai politik, kelompok kepentingan, dan masyarakat umum.
Citra dan reputasi politik sangat penting dalam konteks Pilpres. Pihak yang bersaing mungkin memiliki keinginan kuat untuk mempertahankan citra bahwa mereka adalah pilihan yang paling baik bagi negara atau masyarakat, sehingga menciptakan tekanan untuk menegaskan bahwa mereka seharusnya menang.
Menjaga citra bahwa pihak mereka seharusnya menang juga bisa terkait dengan legitimasi kekalahan. Dalam politik, ada kecenderungan untuk meragukan keabsahan proses pemilihan jika kekalahan terjadi, sehingga memunculkan keinginan untuk mengklaim bahwa sebenarnya pihak merekalah yang seharusnya menang.
Dalam konteks ini, pihak yang bersaing mungkin mencoba untuk menegaskan bahwa ada kecurangan dalam Pilpres sebagai upaya untuk mengatasi ketakutan akan kekalahan dan menjaga citra bahwa mereka adalah pilihan yang sah.
Bagaimanapun tetaplah harus diingat bahwa klaim kecurangan harus didukung oleh bukti yang kuat dan diverifikasi secara independen agar memiliki legitimasi yang diperlukan.
Paslon 01 dan 03 kini malah membanjiri MK dengan Amicus Curiae. Ini malah jadi blunder bagi mereka yang dalam hal ini menantang hasil pilihan rakyat yang sesungguhnya.
Inilah dia kalau seorang Intelektual gaya bebas seperti Rocky Gerung menggerung-gerung mencampuri pengadilan. Oalahh ....
Joyogrand, Malang, Sat' Apr' 20, 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H