Jumlah ideal populasi Imbo di Lingkar Toba sulit ditentukan karena tergantung pada beberapa faktor, seperti luas habitat yang tersedia, kualitas habitat, ketersediaan sumber makanan
Diperkirakan habitat di Lingkar Toba dapat mendukung populasi Imbo hingga 20.000 individu.
Imbo sebagai Objek Wisata di Lingkar Toba
Imbo adalah primata yang cerdas dan menarik dengan ciri khas yang unik, seperti kantong suara dan suara kerasnya. Karenanya Imbo dapat menjadi objek wisata yang menarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Ekowisata Imbo dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal di sekitar Lingkar Toba.
Persiapan yang perlu dilakukan untuk itu adalah Penelitian dan Kajian seperti penelitian tentang ekologi dan perilaku Imbo; menentukan lokasi yang tepat untuk wisata Imbo; memastikan bahwa wisata Imbo tidak mengganggu habitat dan populasi Imbo.
Juga perlu dilakukan pengembangan Infrastruktur seperti membangun jalur wisata yang aman dan ramah lingkungan, membangun tempat pengamatan Imbo, menyediakan informasi dan edukasi tentang Imbo bagi wisatawan.
Tak kalah penting adalah pemberdayaan masyarakat dengan melatih masyarakat lokal sebagai pemandu wisata Imbo, memberikan pelatihan tentang pentingnya pelestarian Imbo, memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat lokal melalui ekowisata Imbo.
Terakhir adalah membuat Peraturan dan Kebijakan terkait usaha untuk melindungi Imbo dan habitatnya, mengatur kuota pengunjung untuk wisata Imbo, pelarangan perburuan dan perdagangan Imbo.
Ekowisata Imbo yang disarankan sementara ini adalah Taman Nasional Batang Toru, dan Pusat Rehabilitasi Imbo di Sibolangit, Sumatera Utara.
Imbo dipastikan memiliki potensi untuk menjadi objek wisata yang menarik di Lingkar Toba. Namun, diperlukan persiapan yang matang dan kebijakan yang tepat untuk memastikan bahwa wisata Imbo tidak mengganggu habitat dan populasi Imbo. Ekowisata Imbo dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal dan membantu pelestarian Imbo di masa yad.
DPSP Danau Toba dapat dilekatkan dengan objek wisata fauna