Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Dirty Vote = Dirty Election Delusions

12 Februari 2024   15:05 Diperbarui: 12 Februari 2024   15:15 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aktivis harus selalu menjaga sikap kritis dan independen dalam menyuarakan pendapatnya. Tidak mudah terpengaruh oleh propaganda dan disinformasi. Aktivis harus selalu mengecek fakta dan informasi sebelum menyebarkannya. Menilai agenda berdasarkan manfaatnya bagi bangsa. Aktivis harus menilai agenda berdasarkan manfaatnya bagi bangsa, bukan berdasarkan kepentingan pihak asing. Bekerjasama dengan berbagai pihak untuk melawan intervensi asing. 

Aktivis dapat bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan media, untuk melawan intervensi asing. Aktivis memiliki peran penting dalam menjaga demokrasi dan kemajuan bangsa. Dengan memahami potensi intervensi asing dan peran mereka dalam melawannya, aktivis dapat berkontribusi secara positif bagi Indonesia.

Memang tidak semua aktivis terpengaruh oleh agenda asing. Banyak aktivis yang tulus dan bekerja keras untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.

Karenanya, Aktivis harus waspada terhadap potensi intervensi asing dan selalu menjaga sikap kritis dan independen. Dengan bekerjasama dengan berbagai pihak, aktivis dapat membantu melindungi Indonesia dari intervensi asing dan mendorong kemajuan bangsa.

Dirty Vote yang saya cermati baru saja ternyata hanyalah Dirty Election Delusions. Oalahh ..

Joyogrand, Malang, Mon', Febr' 12, 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun