4. Pada tingkat internasional, banyak upaya dilakukan untuk mencapai perdamaian, termasuk proposal solusi dua negara dengan pembentukan negara Arab-Palestina yang diakui.
4. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah melibatkan banyak aktor, termasuk negara-negara Arab dan Israel. Beberapa negara memiliki hubungan diplomatik yang tegang dengan Israel, dan solusi resettlement dapat dianggap sebagai langkah yang tidak dapat diterima politiknya.
Hak asasi manusia menyatakan bahwa setiap individu memiliki hak untuk memilih tempat tinggalnya. Memaksa orang untuk pindah ke negara lain tanpa persetujuan mereka dapat dianggap melanggar hak ini.
Pada tingkat internasional, banyak pihak mendukung penyelesaian konflik yang adil dan berkelanjutan, dan solusi pemukiman dapat menghadirkan tantangan di tingkat diplomasi dan hukum internasional.
Konflik Israel-Arab Palestina terus berputar-putar dalam "lingkaran setan" tak terpecahkan. Israel semakin bertsikukuh bahwa tak boleh ada Arab-Palestina di sebelahnya. Dan Hamas berkeyakinan sama bahwa tak ada lagi Israel di peta middle-east.
Setidaknya ini warning bagi semua pihak bahwa pelurusan sejarah harus ada dan pelurusan HAM juga harus ada. Ini poin krusial yang boleh jadi hanya Trump yang dapat mengatasinya apabila dia terpilih nanti jadi Presiden baru AS menggantikan Joe Biden. Bukankah sudah ada Abraham Accord untuk itu, termasuk solusi dua negara dan ibukota Arab-Palestina yang bukan lagi di Yerusalem melainkan di salah kota di tepi barat.
Lihat :
https://www.reuters.com/world/middle-east/hamas-ceasefire-proposal-details-2024-02-07/
https://en.wikipedia.org/wiki/Two-state_solution
Joyogrand, Malang, Thu', Febr' 08, 2024