Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Debat, Elektabilitas Capres dan Ambruknya Beberapa Parpol Lama

22 Januari 2024   14:49 Diperbarui: 22 Januari 2024   15:06 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Debat, Elektabilitas Capres dan Ambruknya Beberapa Parpol Lama

Debat Cawapres yang keempat tadi malam sangatlah menghibur. Kalau dikatakan wong cilik tak terlalu perduli dengan debat ini, tapi boleh jadi setelah penampilan pertama Gibran dalam debat kedua setelah debat pertama  antar capres, dimana Gibran dalam kampanyenya keseleo dengan ucapan Asam Folat menjadi Asam Sulfat yang kemudian disingkat menjadi sindiran keras Samsul atau Asam Sulfat. Di tangan TKN Paslon No 02, istilah Samsul kini berubah menjadi kepanjangan "Semakin Sulit Disusul".

Harus diakui, Debat Capres-Cawapres ala Indonesia memang keren karena terstruktur dengan baik. Berbeda dengan debat serupa misalnya di AS, dimana ketika Trump selaku petahana menghadapi lawannya Joe Biden dari Demokrat, mereka langsung berkelahi. Mulai dari Trump yang mengatakan "Emang lo pinter Joe. Setau gue elo emang stupid dan bla bla bla ..."  Joe Biden pun langsung membalas dengan cecaran serupa. Sampai-sampai moderator kebingungan bagaimana melerai kedua kontestan yang kepalang sudah saling membenci sejak bergulirnya Pilpres AS.

Indonesia patut menjadi contoh. Betapa ketatnya protokoler. Betapa para pakar yang menyusun pertanyaan jauh sebelumnya harus hadir dan membuka undian yang ditunjukkan kepada audiences. Kalau ada misalnya sorakan dari salah satu pendukung paslon melebihi batas kewajaran. Maka moderator akan menenangkannya terlebih dahulu sebelum memulai lagi perdebatan.

Siapa yang menarik dari debat cawapres semalam. Yang pasti ketiganya menarik. Mahfud dan Cak Imin semakin siap, begitu pula dengan Gibran. Meski disentil Anies, Gibran menggunakan Gimmick dan tak langsung ke substansi yang ditanyakan. Tapi jelas itu hanya langkah cerdas saja untuk menangkal serangan terhadapnya. Lha Cak Imin masih pegang botol Aqua yang mencemari lingkungan yang dikritisinya. Manalah dia tahu ada audiences yang bawa botol minuman sendiri. He He ..

Para pakar sudah menandaskan bahwa debat Capres-Cawapres bukannya tak penting dalam Pilpres 2024, tetapi pengaruhnya terhadap elektabilitas Paslon tidak signifikan. Katakan sajalah ada memang sentuhan debat disana, tapi sekadar soft touch. Kuranglebih begitu.

Menukik ke arah lain yang tak kalah menarik, hampir serempak media besar di negeri ini merilis hasil surveinya sehari sebelum debat capres keempat tadi malam. Kita lihat misalnya Yunarto Wijaya dari Charta Politik merilis hasil surveinya. Dikatakan Elektabilitas Paslon 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, mulai naik kembali dan hampir bersinggungan dengan elektabilitas Paslon 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Dan elektabilitas Paslon 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, malah menurun, yi 42,2% dari semula 43,38%.

Hasil Charta Politika ini kemudian bagi sebagian orang langsung ditafsirkan Pilpres 2024 kemungkinan besar akan berlangsung dua putaran.

Elektabilitas Ganjar-Mahfud mencapai 28 persen. Ini artinya, Paslon 01 ini mulai rebound dibandingkan dengan survei sebelumnya, periode 20-27 Desember 2023, sebesar 26,5 persen.

Berbeda dengan Charta Politika, Indikator Politik merilis hasil surveinya bahwa Paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas sebesar 24,17 persen, kini menempati posisi kedua setelah Paslon 02. Capaian itu mengalahkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang hanya 21,60 persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun