6. Peningkatan Kesiapan Militer
Meningkatkan kesiapan militer dan kemampuan pengawasan udara dan laut di wilayah strategis, termasuk melalui kerjasama dengan mitra strategis.
7. Penggalangan Dukungan Internasional
Melibatkan dukungan dan partisipasi aktif dari pihak-pihak internasional yang memiliki kepentingan serupa dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan Laut China Selatan.
8. Pendekatan Diplomatik
Melancarkan diplomasi yang bijak dan taktis, menghindari tindakan yang dapat memperburuk ketegangan dan mencari solusi damai melalui dialog.
Setiap langkah yang diambil harus mempertimbangkan kerangka hukum internasional, termasuk Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS), dan memperhatikan konsekuensi geopolitik yang mungkin timbul dari tindakan tertentu. Keselarasan dengan negara-negara tetangga dan mitra internasional juga menjadi faktor kunci dalam mencapai keamanan dan stabilitas di wilayah tsb.
Dalam debat capres ketiga persoalan ini cukup tajam disorot. Anies ingin agar Indonesia menjadi kekuatan utama di Asean. Ganjar melihatnya lebih hati-hati. Jangankan mau jadi kekuatan utama. Satu kesatuan langkah Asean saja dalam menghadapi China di Laut China selatan belum pernah terwujud. Dan Prabowo yang berlatarbelakang militer, terlebih pernah menjadi Menhan, menegaskan bahwa Indonesia harus bijaksana mengamankan sumberdaya alamnya dan membangun kekuatan militer yang signifikan, jangan sampai ada negara yang meremehkan dan bisa mendikte kita.
Ketiga kandidat relatif sama pandangannya. Yang berbeda hanya titik tekannya saja. Dengan latar belakang kemiliterannya, Prabowo tentunya sudah mempunyai jurus tersendiri bagaimana agar Asean menjadi kekuatan regional yang diperhitungkan dan Indonesia bisa menjadi pemutus utama di Asean dalam bertindak.
Prabowo membuktikan pernyataannya bahwa kekuatan penggentar 42 pesawat tempur baru Rafale sudah efektif kontrak pengadaannya untuk tahap ketiga pada tanggal 8 Januari 2024 ybl. Ditambah pesawat bekas yang masih bagus yi Mirage 2000-5 dari Qatar, tampilan Indonesia sekarang dan ke depan ini cukup mengesankan untuk kawasan regional Asia Tenggara.
Kerjasama dengan Perancis dalam industri militer kita layak dikembangkan lebih jauh lagi. Disamping ranpur Anoa yang sudah dipesan cukup banyak negara itu, kita juga harus berswasembada dalam pembuatan roket-roket dan drone-drone tempur modern sebagaimana kita lihat di kancah middle-east sekarang.