Kurangnya Pendalaman. Beberapa kritikus mungkin tidak membaca karya Gutirrez secara mendalam atau hanya membaca selektif, sehingga mereka kehilangan konteks dan substansi dari teologi pembebasan.
Ketidaksepakatan Teologis. Beberapa teolog memiliki perbedaan pandangan teologis dasar dengan Gutierrez, yang dapat menyebabkan interpretasi yang tidak akurat atau penolakan terhadap pemikiran tsb.
Penyalahgunaan oleh Pihak Lain. Sometime, ide-ide Gutierrez dapat disalahgunakan atau disalahartikan oleh pihak lain untuk tujuan politik tertentu. Hal ini dapat menciptakan citra negatif terhadap teologi pembebasan secara umum.
Dalam membaca karya-karya Gutierrez, pahamilah konteksnya, dan hargai nuansa dalam teologi pembebasan sebelum membuat penilaian. Melibatkan dialog dan membangun pemahaman yang mendalam dapat membantu mengatasi kesalahpahaman dan meningkatkan apresiasi terhadap kontribusi Gutirrez terhadap pemikiran teologis.
Teologi pembebasan tetap relevan dalam konteks zaman sekarang, terutama di hadapan ketidakadilan ekonomi, konflik sosial, dan kurangnya toleransi. Setidaknya ada 4 alasan mengapa teologi pembebasan masih memiliki relevansi dengan konstelasi global saat ini.
Ketidakadilan Ekonomi. Ketidaksetaraan ekonomi masih menjadi masalah global, dengan sejumlah besar penduduk dunia yang hidup dalam kemiskinan. Teologi pembebasan menyerukan perubahan struktural untuk mencapai keadilan ekonomi dan distribusi sumberdaya yang lebih adil.
Konflik dan Toleransi. Dalam situasi konflik seperti di Timur Tengah atau gerakan yang menolak toleransi seperti yang diusung oleh beberapa kelompok di middle-east (lih Hamas, Al Qaeda dll), Indonesia (lih FPI, Hizbut Tahrir dll), teologi pembebasan dapat memberikan landasan teologis untuk mendorong dialog antaragama, penghargaan terhadap kebebasan beragama, dan upaya rekonsiliasi.
Rasisme dan Diskriminasi. Teologi pembebasan juga dapat memberikan kontribusi dalam menanggapi rasisme dan diskriminasi, termasuk kasus seperti Ku Klux Klan di AS. Melalui pemahaman bahwa semua manusia diciptakan setara di hadapan Tuhan, teologi pembebasan dapat menjadi dasar untuk memerangi ketidaksetaraan dan ketidakadilan rasial.
Pengembangan Masyarakat yang Adil. Dalam memandang ke depan, teologi pembebasan dapat memainkan peran penting dalam mengembangkan masyarakat yang lebih adil dan inklusif. Ini mencakup pemahaman terhadap nilai-nilai keadilan, solidaritas, dan partisipasi aktif dalam menciptakan perubahan positif.
Akhirnya, pendekatan ini mungkin mendapat tanggapan yang beragam tergantung pada konteks dan interpretasinya. So, pemahaman dan aksi yang cerdas diperlukan untuk menggali potensi positif dari teologi pembebasan dan menerapkannya secara efektif dalam masyarakat kontemporer now.
Joyogrand, Malang, Sat', Dec' 16, 2023.