Keterlibatan dalam Konteks Sosial. Teologi pembebasan mengajak orang untuk terlibat secara aktif dalam perubahan sosial dan politik. Dalam masyarakat kontemporer yang masih dihadapkan pada berbagai bentuk ketidaksetaraan dan ketidakadilan, gagasan ini masih relevan. Namun, implementasinya harus memperhitungkan dinamika dan tantangan kontemporer.
Kritik Terhadap Penyalahgunaan Ideologi. Perlu dibedakan antara inti dari teologi pembebasan, yang menekankan keadilan sosial dan kemanusiaan, dengan penyalahgunaan ideologi untuk kepentingan politik tertentu. Beberapa kritikus mungkin menyalahartikan atau menyalahgunakan prinsip-prinsip teologi pembebasan untuk mencapai tujuan politik tertentu.
Keanekaragaman Perspektif Teologis. Meski teologi pembebasan menjadi penting di Amerika Latin, gereja-gereja di seluruh dunia memiliki berbagai perspektif teologis terkait dengan pembebasan dan keadilan sosial. Ini menciptakan keanekaragaman pendekatan teologis dalam konteks masyarakat global.
Dalam meletakkan persoalan ini secara proporsional, perlu dihindari generalisasi dan pemahaman yang terlalu sempit. Melibatkan dialog dan pemahaman yang mendalam terhadap konteks sejarah dan ajaran teologis adalah kunci untuk menghargai peran dan relevansi teologi pembebasan tanpa terjebak dalam stereotip atau penilaian yang tidak akurat.
Pemikiran Gustavo Gutirrez dalam teologi pembebasan dapat dirangkum dalam beberapa butir utama.
Pentingnya Pilihan untuk Orang Miskin. Gutirrez menekankan bahwa Allah memiliki preferensi khusus terhadap orang miskin. Teologi pembebasan menyatakan bahwa pelayanan kepada orang miskin adalah ekspresi konkret dari kehadiran Allah di dunia.
Kritik terhadap Ketidakadilan Sosial. Gutirrez mengkritik struktur sosial dan ekonomi yang menyebabkan ketidakadilan dan penderitaan, khususnya di Amerika Latin pada zamannya. Dia memandang peran gereja dan orang beriman untuk berpartisipasi dalam perjuangan untuk mengubah struktur ini menuju keadilan sosial.
Integrasi Agama dan Keadilan Sosial. Teologi pembebasan menyatukan dimensi agama dan keadilan sosial. Gutierrez memandang bahwa iman Kristen harus mencerminkan dalam tindakan konkrit untuk memerangi ketidakadilan dan memperjuangkan hak asasi manusia.
Partisipasi Aktif dalam Perubahan Sosial. Gutierrez mendorong partisipasi aktif dalam perubahan sosial. Teologi pembebasan bukan hanya tentang refleksi teologis, tetapi juga tindakan konkret untuk merobohkan struktur yang menindas dan menciptakan masyarakat yang lebih adil.
Mengenai mengapa banyak kritikus, bahkan teolog, salah dalam menafsirkan pemikiran Gutirrez. Setidaknya ada 4 alasan utama.untuk itu.
Konteks Politik dan Ideologis. Teologi pembebasan muncul dalam konteks politik dan sosial Amerika Latin yang kompleks. Beberapa kritikus mungkin terjebak dalam penafsiran ideologi tertentu, seperti mengaitkannya secara eksklusif dengan Marxisme, tanpa memahami nuansa dan kompleksitas pemikiran Gutierrez.