Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Situs Megalitik Gunung Padang di Cianjur Jabar Perlu Dieksplorasi Lebih Jauh

8 Desember 2023   14:30 Diperbarui: 8 Desember 2023   14:46 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batu permukaan situs megalitik Gunung Padang di Cianjur Jabar. Foto : Ali Trisno Prawoto via sciencealert.com

Banyak arkeolog dan ahli sejarah masih mempertanyakan metode dan temuan yang digunakan untuk menentukan usia situs Gunung Padang. Proses "radiokarbon dating" dan metode ilmiah lainnya memerlukan tingkat validitas dan ketelitian yang tinggi untuk dianggap dapat diandalkan.

Dalam ilmu arkeologi, penemuan yang signifikan memerlukan dukungan dari komunitas ilmiah yang lebih luas. Klaim mengenai usia Gunung Padang perlu diakui oleh sebagian besar ahli di bidang arkeologi dan ilmu terkait sebelum dapat diterima secara luas.

Studi dan temuan mengenai usia Gunung Padang perlu melalui proses "peer review" yang ketat oleh komunitas ilmiah. Ini memastikan bahwa metodologi dan hasil penelitian telah diperiksa dan diuji oleh para ahli independen.

Mengingat sifat temuan yang signifikan, kolaborasi internasional dengan ahli dari berbagai negara dapat membantu memvalidasi klaim mengenai usia Gunung Padang. Ini dapat membantu menghindari bias dan memastikan penelitian dilakukan dengan standar internasional yang tinggi.

Ketidakpastian dalam menentukan usia situs Gunung Padang menunjukkan kompleksitas dalam penelitian arkeologi dan sejarah. Oleh karena itu, klaim tsb sebaiknya diterima dengan hati-hati dan dengan pemahaman bahwa proses ilmiah membutuhkan waktu untuk mengonfirmasi atau menyanggah temuan semacam itu.

Jika klaim tsb  telah diakui secara luas oleh komunitas ilmiah melalui proses peer review dan validasi ilmiah lainnya, maka dapat diterima sebagai kontribusi signifikan terhadap pemahaman sejarah manusia. Berilah waktu dan kesempatan bagi ilmu pengetahuan untuk memvalidasi atau meninjau kembali temuan tsb.

Dalam konteks iptek modern sekarang,  komunitas sains dunia tahu persis, penemuan arkeologi di Israel sangatlah maju. Para arkeolog disana sudah mulai dapat mensistematisasi eksistensi bangsa Israel dari masa ke masa. Keakhlian mereka tentang masa lalu nenek moyangnya sungguh tak meragukan. Banyak peer review tentang hal ini, entah itu tentang kerajaan Daud dan Solomon atau bukti-bukti lain seperti keberadaan kitab injil tertua di laut Mati dsb.

Melihat kepiawaian arkeologis seperti itu, bukankah sebaiknya BRIN via Danny Hilman dapat bekerjasama dengan Israel, meskipun secara politis Indonesia dan Israel belum mempunyai hubungan diplomatik hingga sekarang. Tapi dalam dunia sains hal itu bukanlah hambatan untuk menjalin hubungan kerjasama ilmiah antara kedua negara.

Kerjasama ilmiah antara berbagai negara, termasuk yang mungkin memiliki perbedaan politik atau diplomatik, dapat memberikan manfaat besar bagi kemajuan pengetahuan dan pemahaman manusia tentang sejarah, arkeologi, dan berbagai disiplin ilmiah lainnya. Meskipun Indonesia dan Israel belum memiliki hubungan diplomatik formal, kerjasama ilmiah dapat menjadi saluran untuk membangun pemahaman bersama dan mempromosikan perdamaian melalui penelitian dan pertukaran pengetahuan.

Kerjasama ilmiah Israel-Indonesia harus diarahkan pada tujuan ilmiah yang jelas dan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pengetahuan global. Misalnya, kolaborasi dalam penelitian arkeologi, sejarah, atau ilmu pengetahuan lainnya yang dapat memperkaya pemahaman sejarah manusia.

Kerjasama ilmiah dimaksud dilakukan dengan mematuhi standar etika penelitian dan prinsip-prinsip keadilan. Ini termasuk pengakuan dan penghormatan terhadap hak-hak masyarakat lokal dan keberlanjutan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun