Beberapa negara, seperti Iran, telah memberikan dukungan kepada Hamas dalam bentuk bantuan finansial, senjata, atau dukungan politik. Ini dapat memperumit konflik dan meningkatkan intensitas kekerasan.
Solusi konflik Israel Vs Arab Palestina memerlukan kerjasama internasional yang kuat dan upaya diplomatik yang berkelanjutan. Banyak negara dan organisasi telah berupaya untuk mencapai perdamaian di kawasan tsb, termasuk Abraham Accord yang disponsori AS yang sudah mendekati titik akhir solusi, yi perdamaian Arab Saudi-Israel. Tapi ulah Hamas yang sangat ekstrim kali ini membuat perjalanan menuju perdamaian yang berkelanjutan semakin sulit dan rumit.
Kalaulah memang konflik itu abadi. Seyogyanya Israel membuat tembok perbatasan yang lebih tangguh seperti The Great Wall di China tempo doeloe dan membuat dirinya menjadi negara milisi, dimana semua warga sudah harus terlatih memegang senjata mulai dari anak kecil hingga manula. Kalau tidak, tahankanlah diholocaust seperti sekarang ini.
Benar, Israel telah mengambil berbagai tindakan untuk meningkatkan keamanan perbatasannya, termasuk membangun tembok pembatas (The Israeli West Bank barrier) yang bertujuan untuk mengurangi risiko serangan dari Tepi Barat.
Tapi mengubah Israel menjadi negara milisi dengan semua warganya terlatih dalam penggunaan senjata adalah langkah yang kompleks dan boleh jadi kontroversial.
Meskipun penting untuk meningkatkan keamanan, pilihan yang melibatkan pelatihan senjata untuk semua warga sipil dapat meningkatkan risiko kecelakaan dan penyalahgunaan senjata.
Memiliki masyarakat yang senantiasa siaga terhadap konflik dan senjata dapat memiliki dampak psikologis yang signifikan pada penduduk. Lihatlah Arab Palestina dalam sosok mengerikan Hamas.
Meningkatkan pertahanan adalah langkah penting, tetapi harus selalu dipandang sebagai langkah sementara. Solusi jangka panjang untuk konflik Israel Vs Arab Palestina tetap harus mencakup upaya diplomatik, dialog antara pihak-pihak yang terlibat, dan usaha mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
Mencapai perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tsb adalah tujuan yang harus dikejar oleh semua pihak terlibat. Penggunaan kekuatan militer harus selalu diperlakukan sebagai langkah terakhir setelah semua upaya damai telah dilakukan. Upaya-upaya diplomatik dan dialog konstruktif tetap merupakan kunci untuk mencari solusi yang adil dan damai dalam konflik ini.
Joyogrand, Malang, Mon', Oct' 09, 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H