Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Whoosh: Lompatan Katak dalam Transportasi Massal Indonesia

3 Oktober 2023   16:08 Diperbarui: 9 Oktober 2023   09:40 1660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kereta api berkecepatan tinggi pertama di Asia Tenggara dibuka untuk layanan reguler di Indonesia pada hari Senin 2 Oktober 2023 belum lama ini setelah bertahun-tahun tertunda dan membengkaknya biaya. Kereta cepat ini menghubungkan Jakarta dan kota terdekat Bandung dan dapat mengangkut hingga 600 penumpang dengan kecepatan tertinggi 350 kilometer per jam.

Proyek ini telah diresmikan oleh Presiden Jokowi dan beroperasi gratis hingga pertengahan Oktober. Ini adalah langkah awal yang penting dalam menghubungkan dua kota utama di Indonesia dengan layanan transportasi kereta cepat yang modern dan efisien.

Kereta cepat tsb dinamakan WHOOSH yang merupakan singkatan yang berasal dari Presiden Jokowi yi "Waktu, Hemat, Operasi, Optimal, Sistem, Hebat". Sedangkan dalam bahasa Inggeris Whoosh berarti "suara mendesing", tak ubahnya desingan Iron Dome dari tabung peluncur David Sling yang ditembakkan oleh pasukan Artileri Israel, beberapa detik kemudian blaamm blaamm blaamm beberapa Roket Hamas buatan Iran hancur persis di angkasa Gaza sebelum garis elips menuju sasaran di Israel terjadi. Dan dalam konteks KAI, Whoosh berdesing dan 30 menit kemudian Whoosh sudah sampai Bandung.

Hadirnya Whoosh saat ini merupakan puncak dari dekade booming infrastruktur di Indonesia ketika Presiden Jokowi membangun jalan, pelabuhan, dan bandara untuk mendorong negeri ini menuju status negara berpendapatan tinggi.

Pentahbisan Whoosh yang telah melaju berdesing menuju Bandung juga menjadi bagian penting dari legacy sang Presiden, meskipun konstruksi kereta cepat tsb dirusak oleh biaya yang membengkak dan kemunduran selama bertahun-tahun.

Awalnya direncanakan selesai pada tahun 2019, namun pandemi Covid-19 telah  menunda jadwal proyek, sementara mahalnya pembebasan lahan menyebabkan biaya keseluruhan melonjak menjadi US $ 7,27 miliar atau Rp 112 trilyun, dari US $ 6 miliar. Uji keselamatan juga telah menunda pembukaan jalur kereta api dari bulan Agustus.

Proyek ini merupakan bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan China dan dibangun oleh konsorsium yang melibatkan China Railway International Co Ltd.

Pemerintah Indonesia berencana memperpanjang rute Whoosh ini hingga ke Surabaya dan Malang, Jatim. Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan ada "kecenderungan" rute yang dipilih nanti melalui Jawa bagian selatan. Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan nantinya KCJB menuju Surabaya akan "mampir" di beberapa kota, seperti Kertajati, Yogyakarta, dan Solo.

Pemilihan rute kereta cepat ke Surabaya nantinya akan mempertimbangkan potensi dampak ekonomi untuk wilayah-wilayah yang dilewati kelak.

Opini Publik dan Media Asing

Namun, pakar menyarankan pemerintah agar "mengevaluasi" terlebih dahulu performa Whoosh sebelum benar-benar memutuskan memperpanjang rute kereta cepat hingga ke timur pulau Jawa.

Sementara pegiat lingkungan mengatakan, "kalau bisa tidak diteruskan" karena biaya dan dampak lingkungannya besar.

Tapi ada juga pengamat yang mengatakan KCJB koq nanggung ya hanya sampai Bandung yang ditempuh hanya dalam waktu setengah jam saja dan nanti balik lagi ke Jakarta. Kalau sampai Surabaya cukup 2 dua jam, itu baru revolusioner.

Menurut Ketua Institut Studi Transportasi Darmaningtyas, pembangunan kereta cepat tidak hanya akan menambah ketimpangan pembangunan infrastruktur, tapi juga menambah beban lingkungan terhadap pulau Jawa yang sudah padat penduduk dan banyak mengalami alih fungsi lahan-lahan produktifnya. Apalagi, jalur Jakarta-Bandung sebenarnya sudah dilayani oleh jaringan kereta api dan memiliki jalan tol yang kondisinya relatif bagus.

Media asing juga banyak yang menyorotinya, The Washington Post misalnya memuat tulisan soal kereta cepat RI dengan judul "Indonesia is set to launch Southeast Asia's first high-speed railway, largely funded by China".

Tak mau ketinggalan South China Morning Post. Media Hong Kong ini menyorot kereta cepat sebagai "warisan" mahal Jokowi untuk rakyat Indonesia. Setelah bertahun-tahun tertunda dan anggarannya habis, kereta cepat Jakarta-Bandung senilai US $ 7,2 miliar akan menjadi "warisan mahal" Presiden Jokowi, demikian sinisme yang terangkum dalam artikel berjudul "Indonesia's China-backed high-speed railway: a 'burden to carry' for years to come?" -- Lih bbc.com dalam https://tinyurl.com/yrqronsx

Di negara demokrasi yang mau beranjak dewasa seperti Indonesia, kegembiraan sekaligus pesimisme seperti itu adalah wajar. Tapi yang terpenting saya kira Whoosh memiliki dampak positif, seperti meningkatkan konektivitas regional, mendukung pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan mobilitas masyarakat. Keputusan terkait proyek-proyek semacam ini pastilah melibatkan pertimbangan yang kompleks, dan penilaian pro dan kontra sejauh ini tetap dilakukan dengan cermat oleh pemerintah dan masyarakat.

Whoosh Kereta Cepat Jakarta Bandung resmi melayani masyarakat pada 2 Oktober 2023. Foto : cnbcindonesia.com
Whoosh Kereta Cepat Jakarta Bandung resmi melayani masyarakat pada 2 Oktober 2023. Foto : cnbcindonesia.com

Jebakan Utang

Peningkatan suku bunga dan masalah terkait dengan pinjaman luar negeri dapat menjadi perhatian serius bagi negara-negara yang mengandalkan pinjaman luar negeri untuk proyek-proyek infrastruktur atau pengembangan ekonomi lainnya.

Istilah "jebakan hutang" misalnya yang digunakan untuk menggambarkan situasi dimana Indonesia menerima pinjaman besar dari China selaku pemberi pinjaman asing. Tapi ini sudah dijelaskan oleh Menkeu dan Menko Marvest bahwa itu sah dan itu tidak seberat yang dibayangkan bahwa kita akan terjerat dalam hutang yang sulit untuk dilunasi. Tenornya dari 40 tahun menjadi 30 tahun. Yang penting kita mampu mengelolanya.

Sedangkan penjaminan APBN untuk pinjaman luar negeri adalah mekanisme umum yang digunakan oleh banyak negara sebagai jaminan kepada pemberi pinjaman, dan KAI masih punya pendapatan dari angkutan batubara untuk membantu mengangsur hutang itu, termasuk dari Freeport dimana kita kini adalah pemilik saham mayoritas, belum lagi dari Nickel dengan kebijakan "smelter", legacy Jokowi.

Pelayanan Umum

Terlepas dari suara-suara sumbang seputar Whoosh, KCJB pastilah memiliki tujuan yang baik sebagaimana yang sering dikemukakan Jokowi bahwa KCJB adalah pelayanan transportasi umum untuk masyarakat, yaitu meningkatkan konektivitas dan mobilitas di Indonesia, mengatasi masalah kemacetan lalu lintas, dan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tsb. Kita percaya Whoosh atau Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC di bawah manajemen modern KAI sekarang akan dapat mewujudkan harapan rakyat Indonesia ke depan ini.

Begitu pula dengan kembalinya modal. Dalam praktek, transportasi massal seperti KCJB di belahan dunia mana pun pastilah angkutan bersubsidi, bahkan banyak negara yang investasi disitu belum juga kembali modal, karena memang infrastrukturnya besar dan menyangkut hajat hidup orang banyak. So, tujuannyalah yang terpenting yi pelayanan umum yang sebaik-baiknya buat masyarakat. Sedangkan angsurannya tentu kita percayakan pada kalangan profesional di pihak pemerintah dan KAI yang kita percaya takkan mencampurbaurkannya dengan masalah politik, belum lagi pengawasan dari masyarakat luas melalui berbagai media.

Mengenai perpanjangan jalur kereta cepat hingga ke Surabaya dan Malang, Jatim, ini adalah ide yang menarik dan tentu telah dan akan dibahas dalam konteks pengembangan jaringan transportasi kereta cepat di Indonesia. Proyek-proyek semacam ini tentu memerlukan perencanaan yang cermat, sumberdaya finansial yang besar, dan evaluasi yang teliti untuk memastikan keberlanjutan dan manfaat jangka panjang.

Whoosh Bukan Maglev

Whoosh adalah sebuah proyek kereta berkecepatan tinggi (high-speed train) yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. Namun, jika dibandingkan dengan teknologi kereta Maglev (Magnetic Levitation), ada perbedaan utama dalam teknologi dan kecepatan.

KCJB menggunakan teknologi kereta berkecepatan tinggi konvensional dengan rel kereta yang berbasis pada roda dan rel. Ini berarti kereta ini meluncur di atas rel kereta seperti kereta konvensional, dan mesin di dalam kereta menggerakkan roda yang terhubung ke rel.

KCJB memiliki kecepatan operasional yang tinggi, dengan kecepatan maksimum mencapai sekitar 350 kilometer per jam (km/h). Ini adalah kecepatan yang signifikan, dan akan mengurangi waktu perjalanan antara Jakarta dan Bandung dibandingkan dengan transportasi darat konvensional.

Sedangkan Kereta Maglev (Magnetic Levitation) berbeda dalam teknologi dasarnya. Kereta maglev menggunakan magnet untuk mengangkat kereta dari rel dan menggerakkannya tanpa kontak langsung dengan rel. Ini menghasilkan gesekan yang sangat rendah dan memungkinkan kereta mencapai kecepatan yang sangat tinggi.

Kereta Maglev adalah salah satu teknologi kereta tercepat di dunia. Beberapa sistem kereta Maglev dapat mencapai kecepatan lebih dari 600 km/h. Kecepatan ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kereta berkecepatan tinggi konvensional seperti KCJB.

Lompatan Katak

Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) adalah proyek yang penting dalam pengembangan transportasi umum di Indonesia dan dapat dianggap sebagai langkah maju yang signifikan dalam upaya meningkatkan konektivitas dan mobilitas di wilayah tsb. Meskipun KCJB memiliki kapasitas besar dan dapat mengangkut banyak penumpang dalam sekali jalan, tapi Indonesia dalam konteks ini belum sampai pada "lompatan kuantum" dalam transportasi umum.

Untuk mencapai "lompatan kuantum" dalam transportasi umum, perlu ada integrasi yang lebih luas dengan sistem transportasi umum lainnya, perbaikan infrastruktur jalan, sistem transportasi perkotaan, dan layanan transportasi lainnya.

Selain itu, Indonesia memiliki tantangan dalam mengatasi masalah transportasi perkotaan yang kompleks, seperti kemacetan lalu lintas, polusi udara, dan mobilitas yang terbatas di beberapa wilayah. Karenanya, untuk mencapai perubahan transformasional dalam transportasi umum, diperlukan upaya yang komprehensif dan berkelanjutan.

KCJB tetaplah langkah yang positif dan signifikan dalam meningkatkan transportasi umum di Indonesia. Ini dapat menjadi model untuk pengembangan lebih lanjut dalam sistem kereta berkecepatan tinggi di Indonesia, dan dapat memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat serta pertumbuhan ekonomi di wilayah Jabodetabek dan Bandung.

Kalau memang bukan lompatan kuantum, maka setidaknya Whoosh adalah semacam "Lompatan Katak" dalam transportasi umum Indonesia, mengutip Jenderal AS Doughlas McArthur yang mundur ke Ausie karena serangan Jepang dalam Perang Dunia II, tapi kemudian berbalik step by step merebut kembali seluruh kepulauan di Pacific ibarat lompatan katak.

Konsep "Lompatan Katak" mengacu pada strategi militer dimana pasukan mundur dari wilayah yang dikepung oleh musuh, kemudian bergerak maju melalui serangkaian lompatan atau invasi yang cepat ke wilayah-wilayah tertentu untuk merebut kembali kendali.

Dalam konteks transportasi umum, Whoosh memang dapat dianggap sebagai langkah maju yang signifikan dalam upaya meningkatkan konektivitas antara Jakarta dan Bandung. Seperti halnya strategi "Lompatan Katak," proyek ini mungkin dianggap sebagai langkah awal yang penting dalam memperbaiki infrastruktur transportasi antar-kota di Indonesia.

KCJB adalah proyek transportasi yang bersifat statis dan infrastruktural, sedangkan strategi "Lompatan Katak" dalam konteks militer adalah strategi dinamis dan taktis untuk merebut kembali wilayah yang telah diduduki musuh.

Tugas presiden baru Indonesia pasca Jokowilah nanti untuk merebut kembali wilayah kita yang diduduki musuh setelah kemarin Jokowi membereskan masalah Nickel dll.

You're welcome Whoosh, semoga desinganmu di masa yad bisa menyamai rudal hipersonik untuk sesegeranya menghancurkan musuh kita yang sesungguhnya, yi menguasai Iptek canggih dalam rangka menyongsong dunia multipolar ke depan ini.

Joyogrand, Malang, Tue', Oct' 03, 2023.

Seorang komuter selfie dekat tulisan WHOOSH sebelum peresmiannya 2 Oktober ybl oleh Presiden Jokowi. Foto :  bangkokpost.com dari Reuter
Seorang komuter selfie dekat tulisan WHOOSH sebelum peresmiannya 2 Oktober ybl oleh Presiden Jokowi. Foto :  bangkokpost.com dari Reuter

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun