Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Whoosh: Lompatan Katak dalam Transportasi Massal Indonesia

3 Oktober 2023   16:08 Diperbarui: 9 Oktober 2023   09:40 1660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara pegiat lingkungan mengatakan, "kalau bisa tidak diteruskan" karena biaya dan dampak lingkungannya besar.

Tapi ada juga pengamat yang mengatakan KCJB koq nanggung ya hanya sampai Bandung yang ditempuh hanya dalam waktu setengah jam saja dan nanti balik lagi ke Jakarta. Kalau sampai Surabaya cukup 2 dua jam, itu baru revolusioner.

Menurut Ketua Institut Studi Transportasi Darmaningtyas, pembangunan kereta cepat tidak hanya akan menambah ketimpangan pembangunan infrastruktur, tapi juga menambah beban lingkungan terhadap pulau Jawa yang sudah padat penduduk dan banyak mengalami alih fungsi lahan-lahan produktifnya. Apalagi, jalur Jakarta-Bandung sebenarnya sudah dilayani oleh jaringan kereta api dan memiliki jalan tol yang kondisinya relatif bagus.

Media asing juga banyak yang menyorotinya, The Washington Post misalnya memuat tulisan soal kereta cepat RI dengan judul "Indonesia is set to launch Southeast Asia's first high-speed railway, largely funded by China".

Tak mau ketinggalan South China Morning Post. Media Hong Kong ini menyorot kereta cepat sebagai "warisan" mahal Jokowi untuk rakyat Indonesia. Setelah bertahun-tahun tertunda dan anggarannya habis, kereta cepat Jakarta-Bandung senilai US $ 7,2 miliar akan menjadi "warisan mahal" Presiden Jokowi, demikian sinisme yang terangkum dalam artikel berjudul "Indonesia's China-backed high-speed railway: a 'burden to carry' for years to come?" -- Lih bbc.com dalam https://tinyurl.com/yrqronsx

Di negara demokrasi yang mau beranjak dewasa seperti Indonesia, kegembiraan sekaligus pesimisme seperti itu adalah wajar. Tapi yang terpenting saya kira Whoosh memiliki dampak positif, seperti meningkatkan konektivitas regional, mendukung pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan mobilitas masyarakat. Keputusan terkait proyek-proyek semacam ini pastilah melibatkan pertimbangan yang kompleks, dan penilaian pro dan kontra sejauh ini tetap dilakukan dengan cermat oleh pemerintah dan masyarakat.

Whoosh Kereta Cepat Jakarta Bandung resmi melayani masyarakat pada 2 Oktober 2023. Foto : cnbcindonesia.com
Whoosh Kereta Cepat Jakarta Bandung resmi melayani masyarakat pada 2 Oktober 2023. Foto : cnbcindonesia.com

Jebakan Utang

Peningkatan suku bunga dan masalah terkait dengan pinjaman luar negeri dapat menjadi perhatian serius bagi negara-negara yang mengandalkan pinjaman luar negeri untuk proyek-proyek infrastruktur atau pengembangan ekonomi lainnya.

Istilah "jebakan hutang" misalnya yang digunakan untuk menggambarkan situasi dimana Indonesia menerima pinjaman besar dari China selaku pemberi pinjaman asing. Tapi ini sudah dijelaskan oleh Menkeu dan Menko Marvest bahwa itu sah dan itu tidak seberat yang dibayangkan bahwa kita akan terjerat dalam hutang yang sulit untuk dilunasi. Tenornya dari 40 tahun menjadi 30 tahun. Yang penting kita mampu mengelolanya.

Sedangkan penjaminan APBN untuk pinjaman luar negeri adalah mekanisme umum yang digunakan oleh banyak negara sebagai jaminan kepada pemberi pinjaman, dan KAI masih punya pendapatan dari angkutan batubara untuk membantu mengangsur hutang itu, termasuk dari Freeport dimana kita kini adalah pemilik saham mayoritas, belum lagi dari Nickel dengan kebijakan "smelter", legacy Jokowi.

Pelayanan Umum

Terlepas dari suara-suara sumbang seputar Whoosh, KCJB pastilah memiliki tujuan yang baik sebagaimana yang sering dikemukakan Jokowi bahwa KCJB adalah pelayanan transportasi umum untuk masyarakat, yaitu meningkatkan konektivitas dan mobilitas di Indonesia, mengatasi masalah kemacetan lalu lintas, dan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tsb. Kita percaya Whoosh atau Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC di bawah manajemen modern KAI sekarang akan dapat mewujudkan harapan rakyat Indonesia ke depan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun