Kolonel Beckwith dan Mayor Meadows serta pasukan lainnya dihadapkan pada situasi yang sangat sulit. Akibatnya, operasi tsb dinyatakan gagal dan menyebabkan beberapa korban, termasuk kematian delapan personel militer AS dalam kecelakaan helikopter.
Mayor Meadows, yang bertanggungjawab atas tim penyelamatan yang mengalami masalah dengan helikopter mereka, merasa sangat tertekan dan menyesal atas kegagalan misi tsb. Dia telah mengungkapkan penyesalannya kepada Presiden Carter atas kegagalan penyelamatan tsb. Kegagalan Operasi Eagle Claw adalah salah satu momen yang sangat tragis dalam sejarah militer AS dan tetap menjadi pelajaran berharga dalam perencanaan dan pelaksanaan operasi militer khusus.
Nobel perdamaian
Presiden Jimmy Carter dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2002. Penganugerahan ini didasarkan pada sejumlah faktor dan pencapaian yang mempengaruhi komite Nobel untuk memberikannya kepada Carter.
Salah satu alasan utama adalah peran besar Jimmy Carter dalam merundingkan Perjanjian Perdamaian Camp David pada tahun 1978 antara Israel dan Mesir. Kesepakatan ini mengakhiri konflik berkepanjangan antara kedua negara dan dianggap sebagai salah satu tonggak penting dalam upaya perdamaian di Timur Tengah.
Setelah meninggalkan jabatan presiden, Jimmy Carter aktif dalam berbagai proyek amal dan diplomasi internasional. Salah satu yang paling terkenal adalah kerja samanya dengan Habitat for Humanity, organisasi yang membantu membangun rumah bagi mereka yang membutuhkan.
Carter juga terlibat dalam mediasi berbagai konflik internasional dan pemantauan pemilihan umum di berbagai negara untuk memastikan proses yang lebih adil dan demokratis.
Jimmy Carter dianggap sebagai figur global yang memiliki pengaruh dalam diplomasi, perdamaian, dan hak asasi manusia. Penganugerahan Nobel Perdamaian mencerminkan pengakuan terhadap dampak positif yang telah dia berikan dalam bidang-bidang ini.
Paradoks AS
Michael Kammen dalam "A Machine That Would Go Itself" mengatakan AS adalah bangsa yang paradoks. Bangsa yang melting pot ini selalu bertanya-tanya terhadap setiap pencapaiannya.
Buku ini mengkaji peran Konstitusi AS dalam budaya dan masyarakat AS. Konstitusilah yang berperan penting dalam membentuk budaya AS. Salah satu inti dari buku ini adalah eksplorasi paradoks dan kontradiksi yang ada dalam budaya AS sehubungan dengan Konstitusi. Kammen melakukan analisis kritis terhadap bagaimana Konstitusi AS telah diinterpretasikan dan diterapkan dalam sejarah, serta bagaimana peran budaya dalam interpretasi ini menciptakan paradoks yang menarik.