"Hari yang indah bagi Presiden & Nyonya Carter untuk menikmati perjalanan melalui Festival Kacang Tanah! Dan hanya seminggu sebelum dia berusia 99 tahun," tulis Carter Center di X setelah membagikan video yang diambil oleh seorang penonton - Lih https://x.com/CarterCenter/status/1705614230370541856?s=20
Carter adalah mantan presiden tertua yang masih hidup, menduduki Oval Office selama satu masa jabatan. Penantangnya dari Partai Republik Ronald Reagan mengalahkan Carter pada tahun 1980 di akhir masa jabatannya, selama krisis penyanderaan di Iran.
Kontribusi Carter
Jimmy Carter, yang menjabat sebagai Presiden AS dari tahun 1977 hingga 1981, memiliki sejumlah kontribusi signifikan selama masa jabatannya dan setelahnya.
Salah satu pencapaian terbesar Jimmy Carter adalah peran utamanya dalam merundingkan Perjanjian Perdamaian Camp David pada tahun 1978 antara Israel dan Mesir. Kesepakatan ini mengakhiri konflik berkepanjangan antara kedua negara dan dianggap sebagai salah satu tonggak penting dalam upaya perdamaian di Timur Tengah.
Carter juga menandatangani Perjanjian SALT II (Perjanjian Pembatasan Senjata Strategis) dengan Uni Soviet pada tahun 1979. Perjanjian ini bertujuan untuk mengendalikan perlombaan senjata nuklir antara AS dan Uni Soviet.
Carter dikenal sebagai presiden yang berkomitmen pada isu energi dan konservasi. Selama masa jabatannya, dia mempromosikan upaya-upaya untuk mengurangi ketergantungan AS pada minyak impor dan mendorong pengembangan energi alternatif.
Carter adalah pendukung utama hak asasi manusia di seluruh dunia. Pemerintahannya mendukung upaya-upaya untuk memperjuangkan hak-hak individu dan kelompok di berbagai negara, bahkan jika itu berarti konfrontasi dengan rezim otoriter.
Carter juga dinilai berhasil memperbaiki hubungan diplomatik dengan China, membuka jalan bagi hubungan yang lebih kuat antara kedua negara.
Setelah meninggalkan jabatan presiden, Jimmy Carter terus aktif dalam berbagai kegiatan amal, termasuk Habitat for Humanity, organisasi yang membantu membangun rumah bagi mereka yang membutuhkan. Dia juga menerbitkan banyak buku, termasuk memoarnya sendiri, dan terus berperan sebagai seorang diplomat dan mediator dalam konflik internasional.
Krisis Sandera