Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Babak Akhir Mantan Presiden AS Jimmy Carter di usia 98 Menuju 99

26 September 2023   13:54 Diperbarui: 26 September 2023   13:59 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan Presiden AS Jimmy Carter di usianya yang ke-98 menuju 99. Foto: theguardian.com

Babak Akhir Mantan Presiden AS Jimmy Carter di usia 98 menuju 99

Mantan presiden Jimmy Carter dan isterinya, Rosalynn, secara mengejutkan muncul di Festival Kacang di kampung halaman mereka di Georgia, demikian Carter Center dalam postingan media sosial di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Mantan presiden yang juga pernah menjadi petani kacang tanah itu dan isterinya terlihat dalam video sedang berkendara melintasi Festival Kacang dengan SUV hitam.

Betapa dalam usia yang sudah sangat lanjut mantan Presiden AS itu masih beraktivitas. Ada memang kepala negara yang demikian, tapi sangat langka tentu,  seperti Ratu Elizabeth yang meninggal dalam usia 95 tahun. Dan kalaupun ada yang selanjut usia Carter, maka itu hanya ada di daerah Kaukasus bagian Rusia yang kesohor sebagai wilayah dengan orang-orang yang berusia tua hingga di atas seratus tahun.

Manusia memang takkan selamanya di dunia ini. Sulit membayangkan seorang tokoh kuno Abraham misalnya bisa mencapai usia hingga 800 tahun. Apakah itu hasil imajinasi sebuah bangsa dalam hal ini Hebrew atau Ibrani yang membayangkan karena Abraham adalah pilihan Tuhan yang akan melahirkan bangsa pilihan. Sebuah primus inter pares. Artinya Abraham adalah manusia yang setara Ayah lainnya dalam sebuah keluarga, tapi ia tetap bergantung pada pandangan dan imajinasi keluarganya dalam hal ini Israel.

Mantan presiden tsb berusia 98 tahun dan telah menjalani perawatan di rumahsakit sejak bulan Pebruari. Dia berusia 99 tahun pada 1 Oktober yad. Sedangkan mantan ibu negara Rosalynn Carter didiagnosis menderita demensia. Pasangan ini merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-77 pada musim panas ini, memperpanjang rekor mereka sebagai pasangan pertama yang paling lama bertahan di AS.

Sungguh menakjubkan mengingat Carter sedang berada dalam perawatan rumahsakit, dan dia ternyata terpanggil dan sanggup datang ke Festival Kacang itu. Carter adalah salah satu orang yang paling tangguh di AS untuk menjabat sebagai Presiden.

Yang tertua menjabat presiden di AS adalah Ronald Reagan dan Joe Biden. Yang fenomenal memang Reagan yang kesohor dengan Reaganomicsnya. Dan menyusul yang kontroversial sekarang adalah Biden. Biden tetap ngotot dengan politik luar negerinya yang terus berkelanjutan mengganjal Rusia di mandala Eropa dengan mengalirkan secara konstan persenjataan barat ke Ukraina dalam menghadapi Rusia. Dalam kasus Ukraina Biden tak perduli apakah ia akan kalah atau menang dalam Pilpres yad yang sudah semakin mendekat, dimana lawannya Trump dari Partai Republik menggunakan faktor Ukraina sebagai kegagalan AS dalam persekutuan barat. Bantuan AS yang seakan tanpa batas yang mengalir ke Ukraina membuat pemerintah AS sekarang jadi abai terhadap rakyatnya sendiri.

Babak terakhir Carter

Betapa beruntungnya bangsa AS yang memiliki mantan Presiden yang berusia panjang seperti itu. Di usia yang sebentar hari lagi akan mencapai 99 tahun yang boleh jadi adalah babak terakhir kehidupannya, Carter masih sempat tersenyum melambaikan tangannya kepada warga.

"Hari yang indah bagi Presiden & Nyonya Carter untuk menikmati perjalanan melalui Festival Kacang Tanah! Dan hanya seminggu sebelum dia berusia 99 tahun," tulis Carter Center di X setelah membagikan video yang diambil oleh seorang penonton - Lih https://x.com/CarterCenter/status/1705614230370541856?s=20

Carter adalah mantan presiden tertua yang masih hidup, menduduki Oval Office selama satu masa jabatan. Penantangnya dari Partai Republik Ronald Reagan mengalahkan Carter pada tahun 1980 di akhir masa jabatannya, selama krisis penyanderaan di Iran.

Kontribusi Carter

Jimmy Carter, yang menjabat sebagai Presiden AS dari tahun 1977 hingga 1981, memiliki sejumlah kontribusi signifikan selama masa jabatannya dan setelahnya.

Salah satu pencapaian terbesar Jimmy Carter adalah peran utamanya dalam merundingkan Perjanjian Perdamaian Camp David pada tahun 1978 antara Israel dan Mesir. Kesepakatan ini mengakhiri konflik berkepanjangan antara kedua negara dan dianggap sebagai salah satu tonggak penting dalam upaya perdamaian di Timur Tengah.

Carter juga menandatangani Perjanjian SALT II (Perjanjian Pembatasan Senjata Strategis) dengan Uni Soviet pada tahun 1979. Perjanjian ini bertujuan untuk mengendalikan perlombaan senjata nuklir antara AS dan Uni Soviet.

Carter dikenal sebagai presiden yang berkomitmen pada isu energi dan konservasi. Selama masa jabatannya, dia mempromosikan upaya-upaya untuk mengurangi ketergantungan AS pada minyak impor dan mendorong pengembangan energi alternatif.

Carter adalah pendukung utama hak asasi manusia di seluruh dunia. Pemerintahannya mendukung upaya-upaya untuk memperjuangkan hak-hak individu dan kelompok di berbagai negara, bahkan jika itu berarti konfrontasi dengan rezim otoriter.

Carter juga dinilai berhasil memperbaiki hubungan diplomatik dengan China, membuka jalan bagi hubungan yang lebih kuat antara kedua negara.

Setelah meninggalkan jabatan presiden, Jimmy Carter terus aktif dalam berbagai kegiatan amal, termasuk Habitat for Humanity, organisasi yang membantu membangun rumah bagi mereka yang membutuhkan. Dia juga menerbitkan banyak buku, termasuk memoarnya sendiri, dan terus berperan sebagai seorang diplomat dan mediator dalam konflik internasional.

Krisis Sandera

Salah satu momen paling menonjol selama masa jabatan Presiden Jimmy Carter adalah Krisis Penyanderaan warga AS di Iran pada tahun 1979. Pada tanggal 4 Nopember 1979, sekelompok militan Iran yang setia kepada pemimpin agama Ayatollah Ruhollah Khomeini menyerbu Kedubes AS di Teheran dan menahan 52 warga AS sebagai sandera.

Krisis ini menjadi masalah serius bagi pemerintahan Carter dan mempengaruhi banyak aspek politik dan diplomatik.

Krisis Sandera Iran berlangsung selama 444 hari, hingga tanggal 20 Januari 1981, ketika para sandera akhirnya dibebaskan setelah Ronald Reagan dilantik sebagai Presiden AS.

Presiden Carter berusaha untuk membebaskan para sandera dengan berbagai cara, termasuk upaya operasi penyelamatan yang dikenal dengan sebutan "Operasi Eagle Claw." Sayangnya, operasi ini gagal dan menyebabkan kerugian besar bagi pasukan AS.

Krisis ini menciptakan ketegangan diplomatik yang besar antara AS dan Iran. Pemerintah AS memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran dan memberlakukan sanksi ekonomi terhadap negara tsb.

Krisis penyanderaan warga AS di Iran juga berdampak pada pemilihan presiden AS tahun 1980, dengan banyak pengamat yang menganggap ketidakmampuan Carter menyelesaikan krisis ini berdampak negatif pada popularitasnya dan berkontribusi pada kekalahan dalam pemilihan tsb.

Krisis Sandera di Iran adalah salah satu peristiwa yang paling mencolok selama masa jabatan Carter dan tetap menjadi bagian penting dalam sejarah hubungan AS dengan Iran. Dampak dan pelajarannya memiliki implikasi yang berkelanjutan dalam diplomasi internasional.

Carter dan pasukan khusus

Operasi penyelamatan sandera di Iran yang dikenal dengan nama "Operasi Eagle Claw" adalah upaya yang gagal dan tragis. Operasi ini merupakan upaya militer AS untuk membebaskan para sandera di Kedubes AS di Teheran selama Krisis Sandera pada tahun 1980.

Mayor Richard J. Meadows adalah salah satu perwira yang terlibat dalam operasi tsb. Operasi ini dipimpin oleh Kolonel Charles "Charlie" Beckwith, seorang perwira berpengalaman dalam operasi khusus.

Operasi Eagle Claw melibatkan penggunaan helikopter dan pesawat transportasi untuk mengirim pasukan khusus AS ke Teheran untuk melakukan penyelamatan. Namun, operasi ini terganggu oleh berbagai masalah teknis dan cuaca yang buruk. Salah satu helikopter mengalami masalah mesin dan melakukan pendaratan darurat di gurun Iran, yang menyebabkan kerusakan dan kemudian dilakukan pemusnahan oleh pasukan AS untuk menghindari teknologi militer jatuh ke tangan Iran.

Kolonel Beckwith dan Mayor Meadows serta pasukan lainnya dihadapkan pada situasi yang sangat sulit. Akibatnya, operasi tsb dinyatakan gagal dan menyebabkan beberapa korban, termasuk kematian delapan personel militer AS dalam kecelakaan helikopter.

Mayor Meadows, yang bertanggungjawab atas tim penyelamatan yang mengalami masalah dengan helikopter mereka, merasa sangat tertekan dan menyesal atas kegagalan misi tsb. Dia telah mengungkapkan penyesalannya kepada Presiden Carter atas kegagalan penyelamatan tsb. Kegagalan Operasi Eagle Claw adalah salah satu momen yang sangat tragis dalam sejarah militer AS dan tetap menjadi pelajaran berharga dalam perencanaan dan pelaksanaan operasi militer khusus.

Nobel perdamaian

Presiden Jimmy Carter dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2002. Penganugerahan ini didasarkan pada sejumlah faktor dan pencapaian yang mempengaruhi komite Nobel untuk memberikannya kepada Carter.

Salah satu alasan utama adalah peran besar Jimmy Carter dalam merundingkan Perjanjian Perdamaian Camp David pada tahun 1978 antara Israel dan Mesir. Kesepakatan ini mengakhiri konflik berkepanjangan antara kedua negara dan dianggap sebagai salah satu tonggak penting dalam upaya perdamaian di Timur Tengah.

Setelah meninggalkan jabatan presiden, Jimmy Carter aktif dalam berbagai proyek amal dan diplomasi internasional. Salah satu yang paling terkenal adalah kerja samanya dengan Habitat for Humanity, organisasi yang membantu membangun rumah bagi mereka yang membutuhkan.

Carter juga terlibat dalam mediasi berbagai konflik internasional dan pemantauan pemilihan umum di berbagai negara untuk memastikan proses yang lebih adil dan demokratis.

Jimmy Carter dianggap sebagai figur global yang memiliki pengaruh dalam diplomasi, perdamaian, dan hak asasi manusia. Penganugerahan Nobel Perdamaian mencerminkan pengakuan terhadap dampak positif yang telah dia berikan dalam bidang-bidang ini.

Paradoks AS

Michael Kammen dalam "A Machine That Would Go Itself" mengatakan AS adalah bangsa yang paradoks. Bangsa yang melting pot ini selalu bertanya-tanya terhadap setiap pencapaiannya.

Buku ini mengkaji peran Konstitusi AS dalam budaya dan masyarakat AS. Konstitusilah yang berperan penting dalam membentuk budaya AS. Salah satu inti dari buku ini adalah eksplorasi paradoks dan kontradiksi yang ada dalam budaya AS sehubungan dengan Konstitusi. Kammen melakukan analisis kritis terhadap bagaimana Konstitusi AS telah diinterpretasikan dan diterapkan dalam sejarah, serta bagaimana peran budaya dalam interpretasi ini menciptakan paradoks yang menarik.

HAM yang sudah lama digadang-gadang Carter misalnya menjadi semacam fatwa bagi dunia barat untuk menegakkannya di muka bumi ini. Tapi HAM menjadi sebuah paradoks ketika AS dan dunia barat memperlakukan Ukraina sebagai proksi dalam menghadapi Rusia. Jumlah korban jiwa di Ukraina karena pengaliran dengan sengaja senjata-senjata barat sungguh bertentangan dengan HAM yang sempat menjadi primadona konstitusi AS.

Sambil menyaksikan Festival Kacang di kampung halamannya, Carter di babak akhir kehidupannya yang cukup panjang itu mungkin tak lagi mengingat langkah-langkah HAM yang menjadi primadona AS ketika itu.

Dirinya dan pasangannya semakin renta dan mendekati babak akhir kehidupan, sementara persoalan politik dan kekuasaan adalah soal kalah dan menang yang tak habis-habisnya sepanjang masa.

Ya, Jimmy Carter telah menyerahkannya kepada Ymk, Karena Ymk-lah yang berkuasa dan berdaulat. Apakah ini imajinasi kita juga. Tanyalah pada sekuntum mawar di halaman anda.

Joyogrand, Malang, Tue', Sept' 26, 2023.

Mantan Presiden AS Jimmy Carter bersama isterinya Rosalynn di usia sangat senja. Foto: theguardian.com
Mantan Presiden AS Jimmy Carter bersama isterinya Rosalynn di usia sangat senja. Foto: theguardian.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun