Inilah sisa keterpecahbelahan masa lalu warisan politik Pemerintah Kolonial Belanda yang sangat mudah dimanfaatkan oleh siapa pun yang tak menyukai hadirnya Batak Unity di bumi Sumut. Kita sebut saja mereka ini sebagai petualang politik, petualang ekonomi dan petualang agama dengan metoda kanak-kanak bahwa agama kamilah yang terbenar dan agama kamu yang tersalah.
Atas dasar ini semua, keterpecahan dimaksud memerlukan sebuah metoda penyatuan. Saya pikir, Kongres Rakyat Toba adalah alternatif yang perlu dicoba dan sudah saatnya digelar dalam pentas politik Sumut dan Indonesia. Di era yang serba terbuka dan transparan sekaranglah momentum yang tepat untuk itu.
Â
Sementara pemerintah pusat yang mulai memahami ini berencana pemekaran selanjutnya setelah Protap dan Propinsi Nias, adalah Propinsi Sumatera Tenggara yang terdiri dari lima kabupaten/kota di bagian selatan Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten-kabupaten ini mencakup Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, dan Kota Padang Sidempuan. Kota Padang Sidempuan dijadikan ibu kota propinsi ini.
Asallah tau, Propinsi Kepulauan Nias sudah lama ingin memisahkan diri dari Propinsi Sumatera Utara. Yang pasti kondisi geografis dan latar belakang budaya di Kepulauan Nias berbeda dengan orang Batak secara keseluruhan.
Wilayah-wilayah yang akan termasuk dalam Propinsi Kepulauan Nias adalah Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Barat, dan Kota Gunungsitoli. Kota Gunungsitoli direncanakan menjadi ibukota propinsi ini.
Dengan akan berakhirnya masa kepresidenan Jokowi pada Oktober 2024 yad, maka sinyal pemekaran daerah untuk propinsi Sumatera yang sudah mencuit sebaiknya segera direspon secara kompak oleh semua puak Batak termasuk saudara seberang lautannya yi orang Nias.
Khusus untuk Protap ataupun Prodato. Sudahlah keduanya itu ditinggalkan saja. Kita sekarang harus tegas terhadap diri kita sendiri bahwa kita adalah orang Toba sudah dari sononya. Pilihan terbaik buat kita bukanlah nama Protap atau Prodato, melainkan Propinsi Toba Raya. Itulah yang harus sesegeranya kita usulkan kepada pemerintah.
Percayalah, Propinsi Toba Raya sangat match dengan kedirian kita tempo doeloe dan ke depan ini sampai selamalamanya. Mimpi untuk menyatukan Karo, Pakpak, Simalungun, dan Mandailing dengan Toba. Itu mungkin saja, tapi karena terlalu banyak falsifikasi disitu, sebaiknya biarkan mereka menggapai jatidirinya sendiri dan tetap bersatu dengan Propinsi Sumatera Utara.
Horas Toba Raya ..
Joyogrand, Malang, Thu', August 24, 2023.