Kedua ajaran ini melibatkan aspek-aspek spiritual dan budaya yang kompleks, dan apa yang dianggap penting oleh masyarakat yang mengikuti ajaran ini dapat bervariasi. Meskipun memiliki perbedaan, keduanya berbagi nilai-nilai tentang hubungan manusia dengan alam dan dunia spiritual.
Kejawen di Jateng-Jatim dan inti ajarannya
Kejawen adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada berbagai bentuk kepercayaan tradisional, spiritualitas, dan filsafat yang ada di Jateng dan Jatim, Indonesia. Agama Kejawen seringkali sulit untuk didefinisikan dengan tepat karena banyak variasi dan interpretasi di dalamnya.
Beberapa inti ajaran dan konsep yang sering dihubungkan dengan Kejawen adalah :
Keharmonisan dengan Alam. Salah satu konsep sentral dalam Kejawen adalah keseimbangan dan harmoni dengan alam, makhluk hidup, dan manusia itu sendiri. Ini mencakup pemahaman tentang energi alam dan kaitannya dengan kehidupan manusia.
Pemujaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Meskipun ada variasi dalam pandangan tentang Tuhan atau kekuatan yang lebih tinggi, banyak aliran Kejawen mengakui adanya Tuhan atau kekuatan yang mengatur alam semesta.
Pemujaan Terhadap Roh Nenek Moyang. Seperti dalam banyak kepercayaan tradisional, Kejawen juga melibatkan pemujaan terhadap roh nenek moyang atau leluhur. Roh ini dianggap memiliki pengaruh pada kehidupan dan nasib manusia.
Nilai-Nilai Etika dan Moral. Kejawen sering kali menekankan nilai-nilai etika dan moral, seperti tolong-menolong, kejujuran, dan rasa hormat terhadap sesama manusia dan alam.
Ilmu Gaib dan Kebatinan. Kejawen sering memiliki unsur-unsur ilmu gaib dan kebatinan, termasuk penggunaan mantra, meditasi, dan praktek spiritual lainnya untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan dan alam semesta.
Sistem Filosofis dan Kosmologi. Banyak ajaran Kejawen melibatkan konsep kosmologi yang kompleks, termasuk pandangan tentang alam semesta, alam bawah sadar, dan hubungan antara roh, manusia, dan alam.
Simbol dan Mitos. Simbol-simbol dan mitos-mitos tertentu memiliki makna penting dalam ajaran Kejawen, dan itu sering digunakan dalam praktek-praktek ritual dan upacara.