Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Terinspirasi Samanea Hill, Parungpanjang Layak Dikembangkan sebagai Kota Hortikultura

11 Juli 2023   16:51 Diperbarui: 11 Juli 2023   16:53 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalann mulai dari pintu masuk utama Samanea Hill ditanami Trembesi yg 2-3 tahun ke depan akan rindang sekali. Foto : Parlin Pakpahan.

Kalau dilihat dari fakta bahwa banyak perumahan sekarang di seputar Jabodetabek  yang tak mengindahkan pendekatan lingkungan alam, sementara Parungpanjang dimana perumahan Samanea berada beserta beberapa perumahan lainnya cenderung berpendekatan lingkungan alam, maka kemungkinan Parungpanjang ke depan ini dapat menjadi kota satelit Jakarta dan ke depannya lagi dapat menjadi kota otonom sebagaimana halnya Tangerang, Depok dll.

Di kedalaman Samanea Hill. Terlihat bakal pohon kanopi medium di setiap rumah. Foto : Parlin Pakpahan.
Di kedalaman Samanea Hill. Terlihat bakal pohon kanopi medium di setiap rumah. Foto : Parlin Pakpahan.

Meski Samanea Hill sekarang ini ibarat noktah kecil di Parungpanjang untuk dipertimbangkan ke depan sebagai contoh kawasan hunian yang berpendekatan lingkungan alam. Namun ia dapat menginspirasi kita untuk mengembangkan Parungpanjang sebagai kota percontohan yang berwawasan lingkungan alam.

Parungpanjang yang sementara ini berluasan 71,34 Km2 adalah 2,39% saja dari luas Kabupaten Bogor yi 2.986,20 Km2. Dengan memperluas wilayah kecamatan katakanlah sekitar 50 Km2 lagi, maka dengan luas 121,34 Km2 seperti kota Sukabumi dan kota Malang, Parungpanjang sebetulnya bisa dikembangkan secara perlahan sebagai kota percontohan yang berpendekatan lingkungan alam.

Memperhatikan right of way (ruang lintasan) yang bagus di perumahan seperti Samanea Hill dan perumahan lainnya di Parungpanjang adalah langkah awal yang baik dalam merencanakan pengembangan kota baru yang mencerminkan kebutuhan masyarakat masa kini.

Barisan Trembesi remaja di sisi akses ke cluster Albizia, Samanea Hill. Foto : Parlin Pakpahan.
Barisan Trembesi remaja di sisi akses ke cluster Albizia, Samanea Hill. Foto : Parlin Pakpahan.

Untuk tidak dikatakan merebut hak pertanian sawah dari warga Bogor secara keseluruhan, sebaiknya Parungpanjang dipastikan saja perkembangannya sebagai "Kota Hortikultura". Dengan mengintegrasikan ruang terbuka hijau, taman, dan area pertanian hortikultura dalam perencanaan kawasan tsb, maka akan dapat diciptakan lingkungan yang nyaman, asri, dan berkelanjutan.

Lahan persawahan boleh saja ada, tapi proporsinya kecil saja tentu. Yang diutamakan disini adalah tanaman hortikultura seperti sayur-mayur dan buah-buahan.

Row atau right of way yang bagus di perumahan Samanea Hill dan di sejumlah perumahan lainnya di Parungpanjang sekarang cukup menggambarkan bahwa planologi untuk Parungpanjang ke depannya memang harus mencerminkan kebutuhan masyarakat masa kini yang butuh  ruang hidup yang nyaman dan asri, tidak seperti Depok, Tangerang dan Bekasi yang cenderung jadi belantara beton perkotaan.

Bakal pohon kanopi medium di Samanea Hill, masing-masing dua pohon untuk setiap rumah. Foto : Parlin Pakpahan.
Bakal pohon kanopi medium di Samanea Hill, masing-masing dua pohon untuk setiap rumah. Foto : Parlin Pakpahan.

Parungpanjang memiliki potensi untuk menjadi kota satelit atau kota otonom di masa depan, realisasinya tergantung pada perkembangan dan keputusan yang dilakukan oleh Pemkab Bogor, masyarakat, dan pemangku kepentingan terkait.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun