Kategori ini hanya sekadar contoh, karena masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi lingkungan sosial dalam sebuah perumahan.
Bagaimana dengan “slum area” atau “kantong miskin” atau “kawasan permukiman kumuh” yang bagaimanapun kumuhnya toh ada perumahan meski terbentuknya tak terstruktur dalam perjalanan waktu.
Slum area merupakan suatu kondisi permukiman dengan kualitas hunian yang buruk, kurangnya akses terhadap layanan dasar, dan ketidakstabilan sosial-ekonomi. Dalam konteks slum area, mungkin tidak ada kategori lingkungan sosial yang jelas dan terstruktur seperti yang ditemukan dalam perumahan formal yang terorganisir dengan baik.
Beberapa aspek lingkungan sosial di slum area atau kawasan kumuh :
1. Ketimpangan sosial-ekonomi yang signifikan, sehubungan keberadaan kelompok masyarakat dengan berbagai tingkat pendapatan dan status sosial. Ketimpangan ini dapat mempengaruhi interaksi sosial dan dinamika komunitas di dalam slum area.
2. Solidaritas komunitas. Slum area yang terkesan kumuh itu terorganisir secara informal. Tapi uniknya dalam kekumuhan itu, justeru ada solidaritas dan ikatan komunitas yang kuat di antara penduduknya. Ketergantungan satu sama lain untuk saling membantu dan kerjasama dalam menghadapi tantangan hidup seringkali terbentuk di antara mereka.
3. Jaringan sosial. Meskipun tidak terstruktur, jaringan sosial dapat ditemukan di slum area, misalnya hubungan tetangga, teman, atau keluarga yang saling mendukung dan membantu satu sama lain.
4. Penyesuaian dan adaptasi. Masyarakat di slum area seringkali menghadapi tantangan hidup yang sulit, namun mereka juga memiliki kapasitas untuk beradaptasi dengan lingkungan. Ini bisa berupa pembentukan organisasi masyarakat, inisiatif swadaya, atau upaya lain untuk memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi mereka.
5. Pengaruh lingkungan fisik. Lingkungan fisik slum area, meskipun kumuh, dapat mempengaruhi interaksi sosial dan cara penduduk berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Faktor seperti tata letak bangunan, akses terhadap fasilitas umum, dan kondisi infrastruktur dapat mempengaruhi lingkungan sosial di slum area.
Singkatnya komunitas di slum area menghadapi persoalan yang kompleks dan beragam, dan setiap kawasan memiliki karakteristik dan dinamika sendiri. Karenanya, kompleksitas di slum area harus dilihat sebagai totalitas yang terdiri dari beragam faktor yang mempengaruhi lingkungan sosial di dalamnya.