Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Afrika Pijakan Baru Rusia dalam Berkonfrontasi dengan AS dan Barat

31 Mei 2023   13:07 Diperbarui: 31 Mei 2023   13:15 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Afrika Pijakan Baru Rusia Dalam Berkonfrontasi Dengan AS dan Barat

Sejak Afsel atau Afrika selatan bebas dari Apartheid pada 1990, boleh dibilang benua hitam ini mulai melaju. Afrika kini tak sama lagi dengan Afrika dulu. Afrika kini sudah berisi cukup banyak negara maju dimulai dari Afsel, Nigeria, Mesir, Aljazair, Maroko, menyusul Kenya dst. Pendeknya Afrika akan terus melaju tanpa batas.

Kenya misalnya yang tidak pernah di orbit kepentingan Rusia. Kini berkawan baik dengan Rusia. Sikon Afrika sedang berubah. 54 negara di Afrika membuat iklim baru di PBB. Mereka semakin menghindari pemungutan suara untuk resolusi anti-Rusia.

Menlu Rusia Sergei Lavrov telah mengunjungi benua Afrika setidaknya tiga kali. Dia pernah ke Mesir, Ethiopia, Uganda, Republik Kongo, Afrika Selatan, Eswatini, Angola, Eritrea, Mali, Mauritania dan Sudan. Perjalanan Lavrov keAfrika belum lama ini merupakan yang keempat. Setelah Kenya, Lavrov akan melakukan perjalanan ke Burundi dan kemudian ke Afrika Selatan untuk menghadiri KTT para menteri luar negeri BRICS, yi aliansi penantang hegemoni barat yang meliputi Brazil, Rusia, India, China dan Afsel atau South Africa.

Di Kenya, Lavrov mengadakan pembicaraan dengan Presiden William Ruto. Dengan populasi 54 juta, Kenya adalah salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Afrika. Produk domestik bruto (PDB) Kenya pada akhir tahun 2022 berjumlah US $ 118,1 miliar. IMF memperkirakan pada tahun 2023 PDB negara ini akan lebih tinggi daripada Angola, dan akan menempatkannya di urutan keempat di sub-Sahara Afrika.

Rusia adalah pembeli teh Kenya terbesar kelima, tetapi pasokannya sedikit menurun selama setahun terakhir. Kenya mengimpor besi dan baja, makanan, pupuk, kertas dan karton, tembaga dan minyak dari Rusia. Baru-baru ini, impor makanan (khususnya, gandum) telah tumbuh sangat tinggi - sebesar 43% secara fisik dan sebesar 80% secara nilai.

Menghilangkan potensi anti Rusia

Pada April lalu, pupuk Rusia yang tertahan di Latvia akibat sanksi Eropa diekspor ke Kenya di bawah badan pangan PBB setelah mendapat persetujuan dari Rusia. Lavrov juga berjanji 30 ribu ton pupuk lainnya akan segera tiba di negara itu, yang disumbangkan oleh Rusia dari stoknya yang diblokir Barat - lih nation.africa dalam https://tinyurl.com/2jpmtuf6

Bagi Kenya, ini sangat penting, karena pasokan pangan dan pupuk dari Rusia menjanjikan stabilitas politik bagi negara tsb setelah terjadi protes akibat kenaikan harga.

Sedangkan bagi Rusia, setiap suara di PBB adalah penting. Kemenlu Rusia terus mengupayakan opini publik Afrika ke pihaknya. Kenya yang memilih resolusi anti-Rusia dalam konflik Ukraina kini sudah berubah. Abc-nya persoalan mendasar dalam konflik Ukraina sudah dibeber kepada Presiden Kenya, dan Nairobi memahami apa yang sedang terjadi, demikian Lavrov dalam sebuah konferensi pers - lih pravda.ru dalam https://tinyurl.com/2ezhue2j

Dukungan Rusia di Nairobi tampaknya tidak hanya menjanjikan pengembangan kerjasama yang saling menguntungkan, tetapi juga berkeadilan. Ini yang sedang gencar dilakukan misi diplomatik Rusia di benua hitam itu.

Rusia dan militernya di Afrika dianggap sebagai faktor stabilitas dan keamanan, tidak seperti Perancis dan dominator Barat lainnya. Dunia melihat bagaimana Republik Afrika Tengah mengundang Moskow untuk mendirikan pangkalan militer di negara tsb. Mereka senang dengan tindakan PMC Wagner atau Perusahaan Militer Wagner untuk menekan ekstremisme, demikian Dubes Republik Afrika untuk Rusia Leon Dodonu-Punagaza kepada Pravda bahkan kepada pers barat.

Negara-negara Afrika ingin bekerjasama dengan Rusia di bidang ekonomi. Mereka melihat betapa kompetennya kepemimpinan Afrika Selatan selaku pemimpin benua, bekerjama dengan Rusia dalam aliansi BRICS. Partai Kongres Nasional Afrika yang berkuasa menyalahkan NATO atas konflik di Ukraina dan menuntut langkah penyelesaian menurut rencana China, dengan membiarkan Rusia mempertahankan wilayah yang dikuasainya di Ukraina. Afrika Selatan menyatakan kesiapannya untuk mengikuti jalur de-dolarisasi dan melakukan latihan militer bersama dengan Rusia dan China.

Afrika Selatan adalah sekutu Rusia. Jika saya berkuasa, saya akan melangkah lebih jauh dan memasok senjata ke Rusia. Karena Rusia sedang berperang dengan imperialisme, kata Julius Malema, pemimpin economic freedom Afrika Selatan.

Mengapa Afrika bergeser ke Rusia

Pertama, Afrika menginginkan stabilitas dan keamanan. Anggota Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev, yang juga melakukan tur Afrika, mengatakan negara-negara Afrika memerlukan Rusia dalam pertahanan dan perlindungan dari apartheid.

Kedua,  Afrika ingin menjadi bagian dari dunia multipolar. Jelas, ada keinginan untuk tidak bergantung pada keinginan AS dan sekutu terdekatnya, yang telah mendominasi dunia selama dua abad terakhir.

Afrika dengan tepat menyatakan niatnya untuk menjadi bagian dari tatanan dunia multipolar yang baru muncul. Satu-satunya cara untuk memastikan perwakilan yang lebih penuh di PBB adalah mengizinkan perwakilan Asia, Amerika Latin, dan Afrika duduk di Dewan Keamanan PBB.

Ketiga, Afrika dengan senang hati akan bergabung dengan mata uang BRICS yang baru muncul, menghilangkan ketergantungan terhadap dolar dan euro.

Keempat, Afrika menghormati Rusia atas pendekatan kerjasama yang setara. Hampir semua negara Afrika mengingat bantuan yang pernah mereka terima di masa Uni Soviet, ntah itu membangun pabrik dan perumahan, fasilitas energi, melatih personel, dan membantu di bidang kedokteran dan pertanian. Semuanya itu tetap ada dalam sosok Rusia baru yang bekerja untuk kedaulatan negara-negara Afrika.

Di Afrika dan Amerika Latin, Eropa dicela karena standar ganda dalam menilai konflik Ukraina dan konflik internasional lainnya. Ada ketidakpuasan anti-kolonial yang besar di Afrika. Dan Afrika Selatan tidak akan pernah mengutuk Rusia dalam konteks konflik Ukraina, karena Rusia adalah negara yang membantunya dalam perjuangan melawan apartheid selama ini.

Kelima, Rusia dan Afrika berada di sisi yang sama dalam perjalanan sejarah. Proses yang terlihat di Amerika latin, Afrika, dan Asia menunjukkan Rusia telah mengayunkan langkah politik yang tepat dalam konfrontasi global melawan hegemonisme Barat.

KTT Rusia-Afrika kedua dan forum ekonomi dijadwalkan pada 26-29 Juli yad. Berbeda dengan AS, Moscow mengirimkan undangan ke semua negara di benua itu tanpa menutup pintunya bagi siapa pun. Puluhan negara telah mengkonfirmasi kehadiran mereka.

Celah Yang Diisi Rusia dan China

Seperti Beijing, metode perdagangan dan investasi Moscow di Afrika tanpa resep atau persyaratan dari institusi seperti Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia.

Rusia secara bertahap meningkatkan pengaruhnya di Afrika melalui investasi strategis di bidang energi dan mineral. Ini dilakukan dengan soft power tanpa pendekatan militer.

Interaksi antara Rusia dan Afrika telah tumbuh secara eksponensial pada abad ini, dengan pertumbuhan perdagangan dan investasi sebesar 185% antara tahun 2005 dan 2015.

Secara ekonomi, sebagian besar perhatian Rusia di Afrika berpusat pada energi. Dengan kata lain investasi utama Rusia di Afrika adalah di sektor minyak, gas, dan tenaga nuklir.

Fakta adanya kl 620 juta orang di Afrika tidak memiliki listrik yang dalam hal ini memberikan pasar potensial bagi industri tenaga nuklir Rusia. Beberapa perusahaan Rusia, seperti Gazprom, Lukoil, Rostec, dan Rosatom aktif di Afrika. Sebagian besar aktivitas itu berada di Aljazair, Angola, Mesir, Nigeria, dan Uganda. Di Mesir, negosiasi telah diselesaikan dengan Moscow untuk pembangunan pembangkit nuklir pertama negara itu. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar dijalankan oleh negara, dengan investasi yang sering dikaitkan dengan kepentingan militer dan diplomatik -- lih umaizi.com dalam https://tinyurl.com/2h7ubmrw

Bidang minat kedua Moscow adalah kekayaan mineral Afrika. Ini terutama terlihat di Zimbabwe, Angola, Republik Demokratik Kongo, Namibia, dan Republik Afrika Tengah.

Di Zimbabwe, Rusia sedang mengembangkan salah satu deposit logam platinum terbesar di dunia. Rusia juga telah membangun kembali hubungan dengan Angola, dimana Alrosa, raksasa Rusia, menambang berlian. Dialog intensif antara Rusia dan Angola juga berfokus pada produksi hidrokarbon. Uranium di Namibia adalah contoh lainnya.

Keterlibatan kontroversial Rusia saat ini di Republik Afrika Tengah dimulai pada 2017, ketika tim instruktur militer dan 170 penasihat sipil Rusia dikirim ke Bangui untuk melatih tentara negara dan pengawal presiden. Tak lama setelah itu, sembilan gelombang pengiriman senjata tiba di negara tsb.

Pengaruh militer Rusia

Rusia adalah pengekspor senjata terbesar kedua secara global, dan pemasok utama ke negara-negara Afrika. Selama dua dekade terakhir Rusia telah menjalin hubungan militer dengan berbagai negara Afrika, seperti Ethiopia, Nigeria dan Zimbabwe.

Ikatan militer dikaitkan dengan  perjanjian militer bilateral serta penyediaan sepatu bot lapangan dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB. Gabungan China dan Rusia melebihi jumlah anggota tetap Dewan Keamanan PBB lainnya dalam memberikan kontribusi pasukan untuk upaya pemeliharaan perdamaian PBB di Afrika.

Rusia juga aktif mendukung Zimbabwe. Tak lama setelah dilaporkan China telah menempatkan  rudal darat-ke-udara generasi baru di Zimbabwe pada 2018, Menlu Rusia Sergey Lavrov mengumumkan negaranya juga menjalin kerjasama militer serupa dengan Zimbabwe.

Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa mengatakan negaranya membutuhkan bantuan Rusia untuk memodernisasi pasukan pertahanannya selama kunjungannya belum lama ini ke Moscow.

Prospek hubungan Rusia-Afrika

Baik Rusia dan China tertarik untuk memainkan perannya untuk masa depan Afrika. Perbedaan antara dua kekuatan besar ini adalah China merupakan bagian dari ekonomi regional Asia. Rusia adalah sekutu utama China. Gabungan kekuatan China-Rusia akan melampaui gabungan AS dan Eropa, dalam hal kekuatan global -- berdasarkan PDB, ukuran populasi, pengeluaran militer, dan  investasi teknologi.

China dan India telah mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang mengesankan selama bertahun-tahun. Dan, populasi mereka yang sangat besar menjadikan mereka dua kekuatan dunia yang sangat penting. Sementara pertumbuhan ekonomi Rusia tetap melaju antara  1,5% dan 1,8%  per tahun untuk 2018-2010, dibandingkan tingkat rata-rata global saat ini sebesar 3,5% per tahun. Kendati demikian, Rusia tetap menjadi kekuatan utama dalam politik global. Bagi para pemimpin Afrika, yang terpenting adalah bagaimana memainkan perhatian baru Rusia di benua hitam itu untuk keuntungan negara mereka, dan tidak menjadi korban permainan catur geopolitik kontemporer yang selama ini didominasi AS dan barat.

Akhirnya, bagaimanapun orasi barat tentang konflik Ukraina, dan bagaimanapun jenderal-jenderal AS dan Nato berpropaganda tentang ketidakmungkinan Rusia mengalahkan Ukraina. Dunia via kontinen Afrika, Asia dan Amerika latin lambat-laun semakin menyadari AS dan Barat yang terkena Peter Pan Complex itu tak lama lagi akan menyesali bahwa dunia multi polar sudah di depan mata mereka. Dan bagi negara-negara yang sok netral, tapi tak sadar malah sering berpihak, juga akan sadar bahwa dirinya yang memble selama ini justeru karena hegemoni barat yang telah mempelorotkan harga diri dan mata uangnya ke comberannya sendiri tanpa pernah mengingat ada kotoran ketamakan barat selama beratus tahun disitu.

Joyogrand, Malang, Wed', May 31, 2023

Presiden Vladimir Putin bertemu dengan Presiden Afsel Jacob Zuma. Foto: umaizi.com
Presiden Vladimir Putin bertemu dengan Presiden Afsel Jacob Zuma. Foto: umaizi.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun