Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Malang Kota KomaKoma yang Harus Dimanage Khusus

29 Mei 2023   17:27 Diperbarui: 29 Mei 2023   21:18 1592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah warga yang kacanya pecah dalam insiden mahasiswa luar daerah vs warga Joyosuryo, Malang. Foto : bacamalang.com

Kota Malang yang luasnya hanya 145,28 Km2, dengan kepadatan 6.200 jiwa per Km2, merupakan kota ke-18 terpadat di Indonesia dengan penduduk kl 1 jutaan jiwa.

Menurut data BPS tahun 2021, kota Malang memiliki jumlah total mahasiswa terbanyak kedua di Jatim setelah kota Surabaya. Jumlah total mahasiswa di kota Malang 253.158 jiwa -- lih jatimnetwork.com dalam https://tinyurl.com/2nt7expg

Kecamatan Lowokwaru, dimana Merjosari adalah salah satu kelurahan di dalamnya, memang dikelilingi beberapa kampus besar dan kecil, yakni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki), Universitas Negeri Malang (UNM), Politeknik Negeri Malang (Polinema), Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA), Universitas Tribuana Tungga Dewi, Universitas Gajayana, Politekes Maharani serta sejumlah kampus swasta lainnya.

Di Kecamatan Lowokwaru, khususnya di Tlogomas, termasuk Joyosuryo dimana keributan terjadi, Sumbersari dan Dinoyo terdapat lebih dari 200.000 mahasiswa, sebab di UMM saja jumlah mahasiswa secara keseluruhan mencapai lebih dari 30.000, di UB lebih dari 60.000, UIN Maliki lebih dari 17.000, Polinema sekitar 10.000 serta mahasiswa dari perguruan tinggi swasta lainnya yang masih berada di lingkungan kecamatan tsb -- lih berita satu dalam https://tinyurl.com/2en36ke2

Tak heran kalau kericuhan terjadi di sentrum mahasiswa itu sendiri. Dan kehadiran mahasiswa tahun ke tahun yang menjadi komunitas tersendiri itu tak pelak telah memutar perekonomian komunitas setempat yang terkondisi menyediakan sebagian rumahnya untuk pemondokan mahasiswa, belum lagi pengusaha yang khusus membangun pemondokan buat mahasiswa. Perkulineran dan perklontongan termasuk jajanan-jajanan yang dijajakan pedagang gerobak keliling seperti Bakso, Mie Ayam dll otomatis laris-manis dengan harga mahasiswa tentunya.

Yang perlu dibedakan dalam komunitas mahasiswa ini ialah mereka yang mengontrak rumah dengan kisaran Rp 15 juta -- 30 juta per tahun. Ini biasanya keroyokan dari urunan 3-4 mahasiswa agar tak terlalu memberatkan ortu. Di luar itu mereka tinggal di rumah-rumah penduduk yang menawarkan sebagian rumahnya untuk disewakan bulanan atau triwulanan atau 6 bulanan bahkan ada yang maunya setahun. Harga sewa pada kisaran 300 ribu -- 500 ribu per bulan.

Yang terlaris dari akomodasi ini tentu sewa bulanan dengan sewa termurah dari harga pasar yang berlaku. Itulah yang membuat kawasan yang berbunyi joyo-joyo ini padat dengan mahasiswa. Mereka menjadi komunitas tersendiri yang untuk mudahnya kita sebut saja "KomaKoma" atau Komunitas Mahasiswa Kota Malang.

Interaksi sosial

Pasca pandemi Covid-19, boleh dikata seluruh kampus sudah kembali normal perkuliahannya. Tak ada lagi kuliah online-online-an seperti dulu, terlebih setelah Presiden Jokowi mencabut status pandemi Covid-19 yang tadinya melarang ini dan itu demi kesehatan dan keselamatan masyarakat.

Jalanan di kota Malang pun ramai kembali, mahasiswa luar daerah yang menuntut ilmu di kota Malang berdatangan kembali dan perekonomian rakyat yang diputar oleh sektor pendidikan dan kepariwisataan ini pun kembali melaju.

Yang dilupakan selama ini adalah bagaimana interaksi sosial yang terjadi. Mahasiswa kota Malang boleh dibilang adalah mahasiswa Indonesia yang berasal dari berbagai pelosok nusantara. Yang dominan al mahasiswa asal Indonesia tengah seperti Bali, Lombok, NTT, dan Indonesia timur yi mahasiswa asal Papua. Sedangkan mahasiswa asal Indonesia barat seperti Jakarta, Bandung, Riau, Medan dst dan mahasiswa asal Kalimantan dst menempati urutan kedua setelah Indonesia tengah dan timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun