Malang Kota KomaKoma Yang Harus Dimanage Khusus
Kota Malang yang biasanya santai-santai karena buaian alamnya yang sejuk, mendadak dikejutkan -- Jumat 26 Mei ybl - oleh pertikaian warga dan para mahasiswa luar daerah yang indekost di Jln. Joyosuryo, Merjosari, Lowokwaru, di lingkar Universitas Gajayana Malang, berdekatan dengan kantor kelurahan Merjosari, dan tak terlalu jauh dari kampus UB atau Universitas Brawijaya.
Persoalannya sepele. Keributan berawal saat sekitar 10 mahasiswa asal luar daerah bergurau ketika waktu maghrib. Warga setempat memberi tahu mereka untuk tidak ramai, dengan maksud menghargai masyarakat yang hendak ibadah. Ditegur warga seperti itu, suara gurauan mereka tetap santer terdengar.
Warga menghampirinya, dan melihat salah satu dari mahasiswa itu diduga membawa sajam. Warga kemudian mengamankan sajam itu, dan mengikat mahasiswa yang diduga membawa sajam itu dengan tali rafia. Mahasiswa tsb mendapatkan penganiayaan fisik, karena ada bekas luka yang divisum menurut keterangan polisi setempat.
Mahasiswa yang diikat warga itu bisa meloloskan diri dan memberitahukan teman-temannya bila mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan. Para mahasiswa  kemudian mencari pelaku yang mengikat temannya. Karena belum ketemu dengan pelaku, para mahasiswa merusak rumah warga.
Mereka menyerang rumah penduduk yang jaraknya sekitar 150 meter dari kos-annya. Setidaknya, kaca jendela 5 rumah warga pecah dalam keributan tsb. Keributan ini membawa trauma bagi warga setempat. Mereka menginginkan agar peristiwa itu tidak terulang kembali.
Baik warga dan mahasiswa saling melapor. Warga melaporkan adanya perusakan rumah oleh kelompok mahasiswa. Dan mahasiswa melaporkan ada perlakuan tidak menyenangkan dari warga.
Polsek setempat (Lowokwaru) telah mengirim sejumlah personel Polisi RW dan Babinkamtibmas dibantu Babinsa untuk mengamankan situasi dan menjaga kondusifitas di lokasi keributan.
Sejauh ini belum terjadi aksi-reaksi seperti hari pertama kejadian. Si penganiaya mahasiswa belum ketahuan dimana, dan apa yang dituduhkan warga kepada mahasiswa luar daerah itu belum dapat diklarifikasi sepenuhnya oleh pihak kepolisian. Yang pasti pihak kepolisian yang telah menurunkan polisi RW berjanji akan mengakomodasi kedua belah pihak sebaik-baiknya. Dan semua pihak tetap waspada mana tahu ada pihak ketiga yang menungganginya.
Kota Malang padat mahasiswa